SOLOPOS.COM - Ketua Solo Societeit Dani Saptoni. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Komunitas sejarah dan akar rumput Solo Societeit menyambut baik keberhasilan Solo masuk 55 kota anggota baru Jaringan Kota Kreatif Dunia versi United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Ketua Solo Societeit, Dani Saptoni, mengatakan Solo sudah sewajarnya menjadi jaringan kota kreatif dunia versi UNESCO karena khazanah kekayaan budaya dan sejarah yang terbentuk lama sejak Kota Bengawan berdiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Karena kami gerakan yang berasal dari akar rumput, kami melihat peran serta pemerintah kota harus lebih dari sekadar mengadakan event menunjukkan hasil kreasi warga, tetapi juga membumikan agar kreativitas ini tumbuh terus di masyarakat,” ujar Dani saat dihubungi Solopos.com, Kamis (1/11/2023).

Menurut Dani, pemerintah Kota Solo juga perlu membumikan dan terus memastikan kebudayaan Solo akan berkembang di generasi muda. Dia melihat hal tersebut kurang tersentuh jika pendekatan yang dilakukan pemerintah Kota Solo sekadar mengadakan event wadah hasil kreasi warga saja.

Membumikan secara langsung kesenian dan kreativitas di Kota Solo dapat dilakukan dengan terus mengenalkan produk-produk khas Solo kepada generasi muda di sekolah-sekolah. Dani mencontohkan kerajinan blangkon bisa dikenalkan ke anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang belum banyak mengenal kesenian tersebut.

Selain itu, cara membumikan lainnya juga bisa dengan pemaknaan cara pembuatan dan prospek bisnis kerajinannya di masa depan. Dani berpendapat dengan sering mengenalkan dan mengajak anak-anak muda mengembangkan kerajinan khas Solo dapat membuat mereka memiliki kerajinan tersebut sehingga bisa terus lestari.

Dani menjelaskan, banyak sekali kesenian yang lahir di tingkat akar rumput seperti berbagai grup kerawitan di kampung-kampung Solo. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan Solo masih kaya akan sastrawan dan pujangga yang perlu memiliki ruang untuk berkembang dan mengajak orang-orang di sekitarnya menghargai kekayaan budaya Kota Bengawan.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 8 Solo, Wening Sukmanawati, bersyukur dengan keberhasilan Solo masuk Jaringan Kota Kreatif Dunia versi UNESCO.

“Karena SMK 8 Solo termasuk sekolah pelestari budaya, kami tentu sangat senang dengan kabar gembira ini dan tentunya ini semakin menyemangati murid-murid di sini. Memang kebudayaan Solo bisa saya ibaratkan seperti cadangan emas yang tidak akan habis, tetapi agar tetap tersedia memang harus dikembangkan dan dikenalkan ke generasi muda,” ujar Wening saat diwawancara Solopos.com, Kamis (2/11/2023).

Wening melihat meskipun Solo masuk Jaringan Kota Kreatif Dunia versi UNESCO, Solo masih dapat mengembangkan kesenian dengan menitikberatkan karakter khas Solo, seperti attitude dan sopan santun yang menjadi ciri warga Kota Bengawan.

Menurut Wening, hal tersebut akan mampu membuat para seniman dan pelaku kreatif muda di Solo melahirkan karya-karya yang khas Solo dan tidak ditemukan di daerah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya