SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Acara <a title="Wali Kota Solo Ikut Menari Gambyong di Gladag" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180429/489/913300/wali-kota-solo-ikut-menari-gambyong-di-gladag">Solo Menari </a> 2018 yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot Solo) untuk memperingati Hari Tari Sedunia (HTD) di Jl. Slamet Riyadi mulai dari Bundaran Gladak sampai Perempatan Ngapeman, Solo, Minggu (29/4/2018) pagi, sukses memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri).</p><p>Informasi mengenai pemecahan rekor Muri itu disampaikan perwakilan Muri, Ariyani Siregar, di sela-sela acara. Berdasarkan perhitungannya ada 5 .035 perempuan penari Gambyong perempuan dalam acara Solo Menari 2018.</p><p>Rekor Solo Menari sebelumnya diikuti 1.200 orang. Ajang <a title="Sound System Mati Bikin Peserta Solo Menari Merasa Sia-Sia" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180429/489/913302/sound-system-mati-bikin-peserta-solo-menari-merasa-sia-sia-">Solo Menari </a> 2018 ini tercatat sebagai rekor ke-8.434. "Ini juga akan kami masukkan rekor dunia dengan perempuan penari Gambyong terbanyak," jelas Ariyani.</p><p>Sementara itu, atas instruksi Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo yang akrab disapa Rudy, piagam pemecahan rekor Muri itu diserahkan Ariyani kepada salah satu penonton sebagai perwakilan masyarakat. "Tanpa mengurangi rasa hormat ya Bu Ariyani, piagam diserahkan kepada warga masyarakat saja. Karena acara ini milik Solo, milik masyarakat juga," kata dia sembari menunjuk acak penonton di depan panggung.</p><p>Acara <a title="Peserta Solo Menari Dilarang Pakai Hijab Jadi Polemik" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180426/489/912747/peserta-solo-menari-dilarang-pakai-hijab-jadi-polemik">Solo Menari </a> merupakan ajang tahunan yang digelar Pemkot Solo untuk memperingati HTD. Kali ini, Solo Menari diisi dengan menari Gambyong massal dengan peserta lebih dari 5.000 orang. Peserta itu dari berbagai kalangan mulai pelajar hingga masyarakat umum.</p><p><br /><br /></p>