SOLOPOS.COM - Sejumlah lurah menjajal motor listrik untuk kendaraan dinas seusai serah terima di halaman Gedung Sekretariat Bersama, Kecamatan Jebres, Solo, Rabu (7/6/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO – Ekosistem kendaraan listrik mulai dibangun secara serius di Kota Solo. Seperti yang dilakukan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa yang memiliki rutinitas unik dengan sepeda motor listriknya. Teguh berkendara sepeda motor listrik untuk berkantor dan blusukan atau kunjungan lapangan.

Teguh bersepeda motor dari Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo atau kediaman pribadi ke sejumlah lokasi saat bekerja. Selanjutnya dia memarkir sepeda motornya di depan kantor kompleks Balai Kota Solo. Sepeda motor itu bersanding dengan mobil dinas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Uniknya, ajudan Teguh, Astu Parasdya, kerap mengikuti Teguh dengan mobil dinasnya bersama sopir mobil dinas Wakil Wali Kota Solo. Misalkan saat Teguh memimpin roadshow ke sejumlah SMPN di Solo tentang kesehatan mental dan pencegahan stunting yang menyasar peserta didik, Rabu (17/5/2023) pagi.

Teguh mengendarai sepeda motor diikuti Astu dengan mobil dinas bersama sopir Wakil Wali Kota Solo. Teguh tertarik membeli satu unit sepeda motor listrik Volta 401 dengan baterai karya Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Maret 2022.

Teguh setiap hari menggunakan sepeda motor dari rumah dinas wakil Wali Kota Solo ke Balai Kota Solo maupun ke lapangan kecuali acara kedinasan atau acara formal.

“Anggaran bensin untuk kepala daerah tetap dipakai. Misalkan ada protokoler naik mobil, nek unyuk-unyuk naik motor malah di [jadi perbincangan orang]” kata Teguh ditemui di kantornya, Selasa (6/6/2023) siang.

Teguh mengatakan keuntungan memakai sepeda motor listrik tidak membeli bahan bakar minyak dari fosil, mengisi daya sepekan sekali, tanpa suara mesin sepeda motor/tidak bising. Teguh biasanya menempuh perjalanan empat sampai lima kilometer saban hari.

“Saya merasakan dari rumah Jajar ke sini itu agak takut karena orang naik sepeda motor sekarang kenceng, nggak laki nggak perempuan. Saya maksimal kecepatan 35 km/jam sampai 50 km/jam,” papar dia.

Sepeda Motor untuk Lurah

Di sisi lain, Pemkot Solo menyerahkan sepeda motor listrik kepada lurah serta kecamatan se-Kota Solo di Gedung Sekretariat Bersama, Kecamatan Jebres, Solo, Rabu (7/6/2023). Pemkot Solo menjadi pionir di Soloraya memberikan sepeda motor listrik.

Pantauan Solopos.com, Rabu pagi, penyerahan sepeda motor listrik itu dilakukan bertahap selama sehari kepada lurah per kecamatan. Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa bersama Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Solo Budi Murtono memberikan arahan kepada lurah.

Selanjutnya lurah mengambil sepeda motor yang telah diparkir di halaman Gedung Sekretariat Bersama. Lurah mendapatkan sepeda motor listrik dan helm.

Mereka menjajal sepeda motor dibantu sales United Motor. Wajah senyum semringah mengembang begitu mesin listrik dinyalakan. Mereka mengendarai unit ke kantor masing-masing.

Sepeda motor itu merupakan sepeda motor listrik merk United Motor berkelir hitam. Unit sepeda motor listrik itu berbeda dengan kebijakan pemerintah kabupaten di sejumlah wilayah Soloraya yang memberikan Yamaha Nmax berkelir merah.

Sales Manager United Motor wilayah DIY dan Jateng, Gufron, menjelaskan unit sepeda motor listrik untuk lurah itu bisa dipacu 60 hingga 70 km/jam. Jarak tempuhnya bisa mencapai 60 km/jam sampai 70 km/jam sekali mengisi daya.

“Kami jenis-nya paling tinggi, lithium ion, paling tinggi speknya. Pengecasan 1,5 jam. Dirumah tanpa instalasi tambahan,” jelas Gufron.

Dia mengatakan sepeda motor listrik dilengkapi speaker dan FM radio. Pelanggan mendapatkan garansi 5 tahun. United Motor mengklaim memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 57%.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan lurah sudah bekerja cukup baik untuk melayani masyarakat. Pemkot Solo membelikan sepeda motor baru untuk lurah dan ingin menjadi pionir pengadaan sepeda motor listrik untuk lurah.

“Soalnya saya melihat lurah kerjanya apik-apik kabeh, ben semangat kabeh [lurah di kota Solo memiliki kinerja yang baik, dibelikan sepeda motor baru supaya lebih semangat bekerja],” kata dia, Jumat (19/5/2023).

Dia mengklaim harga sepeda motor listrik lebih murah dari harga satu unit Yamaha Nmax. Pemkot Solo mengalokasikan anggaran sekitar Rp1,9 miliar. Gibran menambahkan tidak ada anggaran untuk belanja mobil dinas listrik tahun ini.

Terpisah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Solo Budi Murtono menjelaskan Pemkot Solo ingin 60 unit sepeda motor listrik dengan anggaran sekitar Rp1,9 miliar.

“Untuk 54 lurah sisanya untuk kecamatan masing-masing satu unit, sisa satu unit untuk OPD [organisasi perangkat daerah] atau siapa,” kata dia, (19/5/2023).

Menurut dia, salah satu alasan belanja sepeda motor listrik adalah Instruksi Presiden (Inpres) No.7/2022, Rabu (13/9/2022). Melalui Inpres tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Presiden meminta semua pihak segera mempercepat penggunaan kendaraan bermotor listrik.

Budi menambahkan belum tahu apakah nantinya Pemkot Solo bakal menjadi yang pertama memberikan fasilitas sepeda motor listrik kepada aparatur sipil negara (ASN)/lurah di Indonesia. “Saya belum tahu tapi mungkin yang pertama di Soloraya,” ujar dia.

Dia mengatakan Pemkot Solo belanja sepeda motor untuk lurah kali terakhir lebih kurang 10 tahun lalu. Lurah mendapatkan satu unit Honda Supra untuk bertugas di wilayah kelurahan.



Mengurangi Emisi

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan petugas lapangan menjadi sasaran pertama untuk pembagian motor listrik di Kota Solo. Fasilitas sepeda motor yang sebelumnya digunakan petugas lapangan akan ditarik dan digantikan menjadi sepeda motor listrik.

“Mulai ke depan, nanti 2024, 2025 terus bergeser, termasuk [petugas] operasional yang di lapangan, seperti petugas KB, petugas puskesmas ke depan kami tarik semua [sepeda motor BBM] dan kami kembalikan ke listrik semua,” terang dia di Balai Kota Solo, Kamis (8/6/2023).

Menurut Teguh, Kota Solo mempunyai ruang terbuka hijau yang terbatas. Karenanya, beban emisi ini bisa dikurangi dengan hadirnya motor listrik.

“Bisa mengawali untuk mengurangi emisi, Karena ruang terbuka hijau kita kurang, untuk mengejar itu kita beralih dari bahan bakar fosil menuju ke listrik,” ucap dia.

Teguh mengeklaim motor listrik lebih efektif dan efisien untuk perawatan dan lainnya. Teguh sudah membuktikannya sendiri, untuk perawatannya tidak harua servis setiap bulan.

“Ini lebih efektif dan efisien, tur ora ndadak ben sasi servis [dan tidak harus melakukan servis setiap bulan],” kata dia.

Bahkan, Teguh menceritakan perawatan sepeda motor listriknya begitu mudah dan cukup awet. Teguh belum pernah menyervis sepeda motor listriknya selama 1,5 tahun.

“Punya saya satu setengah tahun belum pernah servis, sepanjang teratur cas charger-nya setiap tinggal dua strip dicas, sisa dua strip dicas,” ucap dia.

Lebih lanjut, Teguh menyebutkan aset sepeda motor Pemerintah Kota Solo sejauh ini diberikan kepada petugas kecamatan, kelurahan, Amindukcapil, Dinas Kesehatan, Bapenda, Dinas Pertanian, dan penyuluh-penyuluh lapangan. Mereka adalah petugas prioritas yang mendapatkan fasilitas itu. Untuk pejabat pimpinan seperti kepala dinas dan wali kota maupun wakil wali kota, kata Teguh, di urutan terakhir.

Pada hari ini, Teguh menyebutkan ada 59 unit motor listrik yang dibagikan. 54 sepeda motor listrik dibagikan untuk lurah dan lima sisanya untuk sekretaris camat.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya