SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mempertimbangkan untuk menggarap proyek rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) terpadu Kementerian Pekerjaan Umum senilai Rp 100 miliar tahun 2011 mendatang.

Salah satu kendala pengerjaan proyek yang telah masuk rencana strategis (Renstra) Kementerian PU itu yakni luas lahan yang dibutuhkan mencapai sekitar enam hektare.
Penjelasan itu disampaikan Kepala UPTD Rumah Sewa DPU Solo, Toto Jayanto, saat ditemui Espos di kantornya Rabu (13/10). “Sebenarnya Solo ditawari proyek ini dari Kementerian PU untuk tahun 2011. Tapi kami masih cari-cari lahan,” ujarnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dia menjelaskan DPU sedang berkoordinasi dengan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Solo ihwal tanah hak pakai (HP) Pemkot. Utamanya yang luasnya mendekati kebutuhan standar Rusunawa terpadu.

Rencana awal Rusunawa yang akan terdiri enam twin block itu bakal dibangun di kawasan Solo utara. Bila tidak ada tanah HP Pemkot seluas enam hektare kemungkinan akan dilakukan pembebasan tanah terlebih dulu.

Menurut Toto pusat menantang Solo dalam proyek Rusunawa terpadu lantaran dinilai cukup berhasil dalam program serupa selama ini. Sebagai contoh Rusunawa Begalon dan Rusunawa Semanggi ditambah Rusunawa Jurug dan Kerkop yang sedang tahap awal pembangunan.

“Pusat sedang gencar dengan proyek Rusunawa, kami sambut itu dan terima beberapa proyeknya. Sebab di Solo Rusunawa sudah mulai dibutuhkan mengingat keterbatasan wilayah dan pertambahan penduduk,” terangnya.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya