Mariyana Ricky P.D | Solopos.com
Solopos.com, SOLO — Pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945, golongan oposisi kiri menjadikan Solo sebagai wild west atau daerah liar untuk mengalihkan perhatian guna merebut kekuasaan. Seorang tentara pelajar dalam catatannya menyebut, saking liarnya, seorang suporter pun membawa senapan saat menyaksikan pertandingan sepakbola antar kampung (tarkam).