Para siswa peserta Pelatihan Jurnalistik dalam rangkaian kegiatan SOLOPOS Goes To School dibekali Harian Umum SOLOPOS untuk belajar mengenal dunia jurnalistik di Aula SMA N 1 Wonogiri, Sabtu (14/9/2013). (Tika Sekar Arum/JIBI/Solopos)
Pertanyaan redaktur Harian Umum SOLOPOS, Danang Nur Ihsan, memecah keheningan di Aula SMA Negeri (N) 1 Wonogiri, Sabtu (14/9/2013) menjelang tengah hari. “Informasi apa yang sedang tren sehingga layak jadi berita?” Tak berpikir lama, spontan 94 siswa peserta Pelatihan Jurnalistik dalam rangkaian kegiatan SOLOPOS Goes To School tersebut melontarkan jawaban masing-masing. Namun, banyak peserta menyampaikan jawaban nyaris sama, yakni “Vicky.”
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Ya nama Vicky atau Vicky Prasetyo memang sedang menjadi tren termasuk di kalangan anak sekolah. Salah satu siswa kemudian mencoba menjelaskan mengapa informasi mengenai Vicky layak jadi berita. Menurut siswa itu, Vicky memiliki gaya bahasa yang nyleneh dan kini diikuti banyak orang.
Danang pun membenarkan. Redaktur yang menangani Halaman Kota Solo tersebut lantas memaparkan tidak semua informasi bisa menjadi berita yang dimuat di media. Menurut Danang, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sehingga sebuah informasi bisa muncul di koran. Syarat dimaksud di antaranya berita tren, unik, memiliki unsur kedekatan dengan pembaca, dan memuat mengenai sosok yang terkenal.
Selama sesi pemaparan, ia beberapa kali meminta peserta pelatihan menyebutkan contoh berita yang layak muat. Namun, hampir semua pertanyaan dijawab dengan nama Vicky. Termasuk saat Danang memberi pertanyaan mengenai contoh berita unik dan berita dari orang terkenal yang layak dimuat.
“Wah, ini kok Vicky lagi, Vicky lagi.” kata Danang, yang langsung disambut gelak tawa para peserta pelatihan.
Pelatihan jurnalistik yang berlangsung mulai pukul 10.00-12.30 WIB itu juga merupakan salah satu kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 SMA N 1 Wonogiri yang jatuh tepat pada Minggu (15/9/2013). Menurut Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bagian Kesiswaan, Hariyono, banyak siswa menilai paparan yang diberikan redaktur SOLOPOS, Danang, sangat berarti bagi para siswa. Siswa didiknya yang semula tidak tahu apa itu stright news, apa itu softnews, menjadi lebih tahu.
“Siswa kami sangat antusias. Karena, kebetulan yang kami pilih adalah siswa-siswa yang menyukai bidang jurnalistik. Bahkan ada yang bercita-cita ingin menjadi wartawan,” ungkap Hariyono, saat ditemui Solopos.com, di sela-sela acara, di SMA setempat.
Pada acara itu para siswa juga didorong untuk tidak malu menyuarakan ide dan gagasan mereka selama acara. Tak pelak, para siswa pun digembleng untuk menjadi berani. Lebih-lebih, sebagian siswa merupakan para “wartawan cilik” yang selama ini menggawangi terbitnya majalah SMA N 1 Wonogiri, Bassic. Majalah yang terbit dua kali setahun itu selama ini memuat berbagai informasi kegiatan sekolah. Profil guru pun tak luput dari bahan pemberitaan redaksi.
Selain mendengar paparan dari awak redaksi SOLOPOS, peserta pelatihan juga diajak berlatih menulis berita. Tak hanya itu, peserta pelatihan juga diajak menjajal sepeda motor Suzuki Nex di halaman sekolah setempat. Matik Suzuki itu memang cocok untuk jadi tunggangan anak sekolah, tentu saja yang sudah mengantongi surat izin mengemudi (SIM), karena bentuknya yang ramping dan irit bahan bakar.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
