SOLOPOS.COM - Redaktur HU SOLOPOS desk Sukoharjo, Tri WIharto (berdiri), memberikan pelatihan jurnalistik kepada puluhan siswa SMAN 3 Sukoharjo di ruang laboratorium sekolah setempat, Sabtu (31/8/2013). (Farid Syafrodhi/JIBI/Espos)

Redaktur HU SOLOPOS desk Sukoharjo, Tri WIharto (berdiri), memberikan pelatihan jurnalistik kepada puluhan siswa SMAN 3 Sukoharjo di ruang laboratorium sekolah setempat, Sabtu (31/8/2013). (Farid Syafrodhi/JIBI/Espos)

Redaktur HU SOLOPOS desk Sukoharjo, Tri WIharto (berdiri), memberikan pelatihan jurnalistik kepada puluhan siswa SMAN 3 Sukoharjo di ruang laboratorium sekolah setempat, Sabtu (31/8/2013). (Farid Syafrodhi/JIBI/Espos)

SUKOHARJO—Puluhan siswa SMAN 3 Sukoharjo mengikuti  pelatihan jurnalistik di ruang laboratorium fisika sekoloh, Sabtu (31/8/2013). Dalam kegiatan itu, tim dari Solopos Goes to School memberikan materi mengenai reportase dan seluk beluk pemberitaan di media massa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Antusiasme para siswa SMAN 3 Sukoharjo untuk mengikuti acara tersebut sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan adanya puluhan siswa yang berdatangan ke laboratorium fisika untuk menimba ilmu jurnalistik. Materi jurnalistik diberikan oleh Redaktur Harian Umum (HU) SOLOPOS desk Sukoharjo, Tri Wiharto.

Dalam kesempatan itu, Tri menjelaskan kepada peserta pelatihan jurnalistik mengenai kelayakan berita, nilai berita, struktur berita serta menjelaskan beberapa jenis berita dan cara mendapatkan berita. Selain itu, dia juga memaparkan tentang perbedaan berita yang bersifat halus atau softnews, berita langsung atau straightnews dan berita feature.

“Softnews itu ciri khasnya adalah berkisah, sedangkan straightnews biasanya langsung pada intinya atau berstruktur piramida terbalik. Jadi ppenyusunan beritanya adalah tulis dulu informasi yang paling penting, lalu kalimat berikutnya berupa informasi yang agak penting, sedikit penting dan informasi tambahan lainnya,” papar Tri Wiharto di hadapan peserta.

Sedangkan berita feature, sambungnya, yakni berita yang mendalam dan bukan hanya mengandalkan wawancara semata, melainkan juga pengamatan atau observasi.

Selain mendapatkan ilmu jurnalistik, para siswa juga diterangkan tentang bagaimana proses pembuatan berita dari laporan yang dikirim oleh wartawan hingga bisa muncul di koran dan bisa dibaca oleh ribuan orang.

Di akhir acara, para siswa diminta untuk membuat berita yang berkaitan dengan Solopos Goes to School. Para peserta diminta untuk membuat berita dengan kaidah jurnalistik sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Mereka diminta untuk membuat berita straight news selama 30 menit.

Guna memeriahkan SOLOPOS Goes to School, kru SOLOPOS juga memberikan bingkisan menarik kepada para peserta yang laporan beritanya dinilai paling baik.

Salah satu siswa SMAN 3 Sukoharjo, Kurniawati, mengatakan kru dari SOLOPOS sangat amembantu para siswa untuk memahami dan mengerti tentang kejurnalistikan. “Kita jadi banyak mendapatkan pelajaran setelah apelatihan ini,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya