Soloraya
Minggu, 30 Januari 2022 - 17:41 WIB

Solopos Hapus Semua Tulisan Udji Kayang

Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Solopos

Solopos.com, SOLO — Redaksi Solopos Media Group (SMG) mengambil kebijakan tegas menghapus (take down) semua tulisan karya Udji Kayang Aditya Supriyanto yang pernah diterbitkan di Solopos cetak maupun online.

Kebijakan itu diambil terkait temuan kasus pelecehan seksual dan pengakuan terbuka Udji Kayang melalui akun Twitter-nya @udjias, Sabtu (29/1/2022), mengenai tindak pelecehan seksual yang pernah ia lakukan.

Advertisement

“Selama ini, sikap redaksi kami jelas, tidak menoleransi segala tindak kekerasan/pelecehan seksual. Kebijakan redaksi Solopos baik dalam produk jurnalisme maupun aktivasi mendukung kesetaraan gender,” jelas Pemimpin Redaksi Solopos Media Group, Rini Yustiningsih, Minggu (30/1/2022).

Baca Juga: Pernah Lakukan Pelecehan Seksual, Penulis Udji Kayang Buat Pengakuan

Advertisement

Baca Juga: Pernah Lakukan Pelecehan Seksual, Penulis Udji Kayang Buat Pengakuan

Rini melanjutkan dalam 1,5 tahun terakhir Solopos juga terlibat kampanye dan gerakan literasi keberagaman termasuk di dalamnya kesetaraan gender. Solopos tidak menoleransi bentuk pelecehan seksual atau kekerasan seksual apa pun.

“Untuk Udji Kayang menindaklanjuti temuan kasus dan pengakuan yang bersangkutan kami menghapus/menurunkan tulisan yang bersangkutan baik di halaman Opini, Mimbar Mahasiswa di platform cetak dan media online,” tegasnya.

Advertisement

Baca Juga: Cegah Pelecehan Seksual di Kampus, Begini Aturan di Universitas Harvard

Pengakuan Terbuka

Seperti diberitakan, penulis yang juga alumnus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) UNS Solo, Udji Kayang Aditya Supriyanto, membuat pengakuan terbuka mengenai tindakan pelecehan seksual yang pernah ia lakukan pada temannya tahun 2019 lalu.

Pengakuan itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya @uhdjias, Sabtu (29/1/2022). Beberapa tindakan yang diakui Udji antara lain memeluk korban dari belakang tanpa consent yang bersangkutan, menaruh kepala di paha korban, memaksakan hubungan yang toxic, melanggar privasi seperti mengakses akun media sosial korban tanpa izin.

Advertisement

Baca Juga: 7 Juta Lebih Anak Muda Alami Pelecehan di Game Online

Bentuk pelecehan seksual lain yang diakui Udji Kayang juga meliputi ancaman pemerkosaan serta teror atau blackmail setelah hubungan berakhir. “Semua kesalahan itu adalah tanggung jawab saya pribadi. Saya meminta maaf kepada para korban. Saya mengakui kesalahan saya dan menyesalinya. Saya berjanji tidak akan berbuat serupa kepada siapa pun di kemudian hari,” tulis Udji.

LPM Kentingan UNS Solo juga sudah merespons melalui penyataan sikap yang intinya menentang segala tindak pelecehan seksual dan menghapus semua tulisan Udji Kayang dari laman saluransebelas.com.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif