Soloraya
Sabtu, 24 Desember 2022 - 10:59 WIB

Solopos Hari Ini: Gibran: Butuh Buku yang Judulnya Nendang!

Wahyu Prakoso  /  Afifa Enggar Wulandari  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Sabtu-Minggu (24-25/12/2022).

Solopos.com, SOLO — Hujan yang mengguyur Kota Solo sejak sore hari tak mengurangi esensi acara Sanja Warga sekaligus peluncuran buku Geliat Solo di Tangan Gibran Wali Kota Karbitan terbitan Solopos Publishing dan pengumuman pemenang lomba menulis Andai Aku Jadi Mas Gibran, Jumat (23/12/2022) malam.

Acara yang digelar di Taman Pracima, kompleks Pura Mangkunegaran itu dibuka dengan pengumuman para pemenang lomba menulis Andai Aku Jadi Mas Gibran. Ada lima kategori juara lomba untuk kategori sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Advertisement

Ada 550 karya tulis dari para pelajar di Kota Solo yang terkirim. Juara I kategori SD diraih oleh Redy Haqq dari SDIT Mutiara Insani, sedangkan juara II diraih Annabelle Michelline Nugroho dari SD Pangudi Luhur Santo Timotius Solo.

Sedangkan Juara IlI diraih Jenar Sasa Herenda dari SDN Mangkubumen Kidul Nomor 16 Solo. Juara Harapan kategori SD diraih Kinetta Raihanah dari SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari Solo dan Adniel Yonathan Santosa dari SD Kristen Kalam Kudus Logos.

Advertisement

Sedangkan Juara IlI diraih Jenar Sasa Herenda dari SDN Mangkubumen Kidul Nomor 16 Solo. Juara Harapan kategori SD diraih Kinetta Raihanah dari SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari Solo dan Adniel Yonathan Santosa dari SD Kristen Kalam Kudus Logos.

Selanjutnya juara I kategori SMP diraih Kalingga Melody Asmara dari SMPN 25 Solo, Juara Il Anggun Cahaya Putri dari SMPN 22 Solo, dan Juara III Farid Hakim Baihaqi Marwan dari SLB D YPAC Solo.

Baca juga: Gibran soal Buku Pembangunan Solo oleh Wali Kota Karbitan: Judulnya Nendang!

Advertisement

Gibran sempat berbincang dengan anak-anak tersebut. Mereka membicarakan tema tulisan yang mereka angkat hingga isi buku Geliat Solo di Tangan Gibran Wali Kota Karbitan. Anak-anak itu memanfaatkan mo-men pertemuan dengan Gibran dengan meminta foto bersama. Mereka juga meminta tanda tangan Gibran di buku yang mereka peroleh. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Sabtu-Minggu (24-25/12/2022).

3 Jam Ngos-Ngosan

SOLO — Bila belanja online merupakan hal menyenangkan, maka saya pun sepakat. Tapi siapa sangka, proses promosi hingga pengemasan orderan di toko besar ternyata meribetkan. Kisah pengalaman saya dua hari nongkrong dan ikut memproses orderan bermula saat saya mendapat tantangan dari tim redaksi. Senin (19/12/2022) pagi, saya mencoba untuk mengikuti seluruh proses mengurus orderan salah satu toko grosir pakaian besar di Kota Solo.

Advertisement

Namun sayangnya, pemilik belum mau memberi kesempatan kepada saya. Alhasil, saya mencari usaha online shop lain. Toko itu menjadi tempat kerja teman saya. Karenanya saya mendapat akses yang cukup mudah untuk ikut merasakan proses mengurus orderan di sana. Tanpa pikir panjang, pilihan saya jatuh kepada Batik Cahaya Kumalasari, salah satu penjual batik online.

Lokasinva di Jembangan RT001/RW 001, Desa Tanon, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Di Shopee mereka mempunyai sekitar 4.200 pengikut, sementara di TikTok mempunyai 68.600 pengikut. Penjualan dilakukan di Shopee dan TikTok. Baik melalui video TikTok dan live alias siaran langsung.

Baca juga: 7 Deretan Barang yang Paling Laku Dijual Secara Online

Advertisement

Selasa (20/12/2022) pukul 17.30 WIB, saya berangkat dari indekos di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, menuju Desa Tanon yang berjarak sekitar 15 km. Ini menjadi kali pertama saya pergi ke daerah Sragen sehingga perlu bantuan Google Maps. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai di lokasi Batik Cahaya Kumalasari.

Saya memilih waktu tersebut sebab ingin mengikuti proses penjualan live mereka di TikTok. Setiba di toko, saya disambut oleh pemiliknya, Ponco Nur Kumalasari, 23. Masih sangat muda. Saya diizinkan masuk ke showroom. Posisi showroom berada di bagian samping rumahnya. Ada satu rak baju selebar dan setinggi dinding tembok. Rak itu berisi baju-baju yang sudah dikemas plastik.

Ditata sesuai motifnya. Di sisi ruangan lain, ada dua gantungan baju, biasa orang menyebut gawangan baju tempat produk yang nantinya akan di-display saat live. Dua komputer jinjing atau laptop, satu printer berukuran kecil, microphone wireless ada di meja. Dua ring light, stand kamera, dan cermin lampu atau vanity mirror setinggi 1,5 meter. Selengkapnya di halaman Weekend Harian Solopos edisi Sabtu-Minggu (24-25/12/2022).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif