SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Jumat (3/3/2023).

Solopos.com, SOLO — Hujan lebat yang kembali turun dalam jangka waktu lama dalam dua hari terakhir memicu kekhawatiran terjadinya kembali banjir besar. Sementara banjir dengan ketinggian genangan yang lebih kecil terjadi dalam skala luas di sejumlah wilayah Soloraya. 

Salah satu warga Solo, Alfian Gigih S., membuat laporan banjir di RW 021 Kelurahan Jebres melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), Kamis (2/3/2023) pagi. Dia mengatakan wilayah RW 021 Kelurahan Jebres telah lima kali kebanjiran selama tiga bulan terakhir. Warga lainnya, Rudi Cahyono, melaporkan banjir di Kampung Gulon RT 005 RW 021, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Solo. Dia mengusulkan pembangunan infrastruktur sungai untuk mengantisipasi banjir. “Tolong ditindak lanjuti. Kami membutuhkan pembangunan tanggul dan pompa air,” tulisnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo pun mengirim bantuan sembako serta menyiagakan perahu ke Kampung Gulon, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Solo, Kamis. Kepala Seksi Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana BPBD Solo Sularso mengatakan wilayah Gulon sempat banjir namun kemudian surut. Menurut dia, ada 20 rumah yang terdampak banjir di Kampung Gulon. Banjir di wilayah tersebut disebabkan limpasan Sungai Bengawan Solo.

Sularso mengatakan BPBD Kota Solo tetap memantau wilayah yang terdampak banjir. BPBD Kota Solo juga menyiagakan perahu untuk evakuasi di lokasi. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Jumat (3/3/2023). 

Antusiasme Tinggi di Masjid Raya Sheikh Zayed

SOLO — Antusiasme masyarakat untuk mengunjungi dan beribadah di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo makin meningkat sejak masjid itu resmi dibuka untuk umum, Rabu (1/3/2023). Kendaraan pengunjung pun membeludak di kawasan sekitar masjid seperti terpantau pada Kamis (2/3/2023). 

Di Jl. Mentawai di sisi timur masjid, kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat terlihat parkir dengan rapat. Dilihat dari pelat nomor kendaraannya, pengunjung masjid didominasi oleh masyarakat dari luar Kota Solo. Petugas parkir di Gang Mentawai I, Lanyono mengakui keramaian pengunjung kemarin mirip saat kali pertama dibuka. “Ramai, sangat ramai, tapi semua tetap kondusif, dari sisi pengamanannya, dan lainnya,” kata dia kepada Espos.

Lanyono mengakui lahan parkir di badan Jl. Mentawai cukup terbatas. Sejauh ini ada tambahan lahan parkir di di ruas Jl. Ahmad Yani yang ditutup untuk pengerjaan proyek Viaduk Gilingan. “Memang sempat agak semrawut karena lahan di sini cukup sempit,” ucap dia.

Untuk lokasi parkir, trotoar di depan Gereja Sola Gratia dimanfaatkan untuk parkir sepeda motor. Sementara untuk parkir mobil berada di badan Jl. Mentawai dan Jl. Ahmad Yani yang ditutup. Untuk parkir bus, Lanyono mengakui cukup kesulitan bila bus masuk ke kawasan parkir di badan Jl. Mentawai karena keterbatasan ruang di sana. “Kalau minibus masih bisa menampung, kalau bus medium sudah tidak bisa,” terangnya. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Jumat (3/3/2023). 

Dulu Kartu Kredit Sekarang Pinjol

JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Real Estate Indonesia (REI) menilai maraknya pinjaman online (pinjol) menjadi pemicu makin sulitnya masyarakat menjangkau perumahan. Sebelumnya yang menjadi biang keladi adalah kartu kredit.

Ketua DPD REI DKI Jakarta, Arvin F. Iskandar, menjelaskan tak sedikit warga yang kini terlilit pinjol. Kondisi ini menjadi persoalan di saat perpersyaratan pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR) lebih ketat dibandingkan sebelumnya.

“Banyak pengajuan KPR masyarakat yang ditolak. Kalau dulu, pengajuan KPR banyak ditolak karena credit card. Nah, sekarang ini pengajuan KPR banyak ditolak karena calon debitur terlilit utang pinjol,” kata Arvin dalam keterangan resminya, Rabu (1/3/2023).

Inflasi dan kenaikan suku juga bunga menjadi tantangan bagi pelaku industri properti dan masyarakat. Sejak 2022 lalu, kenaikan PPN, tarif dasar listrik, dan BBM naik bersamaan dalam waktu yang singkat.

Kondisi tersebut berdampak terhadap dunia usaha dan konsumsi masyarakat, salah satunya status kerja konsumen yang berubah dari karyawan tetap menjadi kontrak. Arvin menuturkan pengembang sangat berharap solusi berupa dukungan kebijakan dari regulator dan perbankan. Selengkapnya di halaman Ekonomi-Bisnis Harian Solopos edisi Jumat (3/3/2023). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya