Soloraya
Sabtu, 30 November 2013 - 08:47 WIB

SOLOPOS HARI INI : KPK Sita Mobil Akil, Dolar AS Naik, Bencana Intai Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Harian Umum Solopos edisi, Sabtu (30/11/2013) menempatkan berita KPK yang menyita puluhan mobil terkait kasus suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, sebagai headline.

Berita tentang imbauan Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, agar masyarakat tidak panik menyikapi penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah juga menghiasi halaman depan Solopos hari ini. Sementara  itu, di halaman utama Soloraya disuguhkan kabar tentang ancaman bencana alam yang mengintai 22,9% masyarakat Jateng. Ada pula kelanjutan dari beberapa kecelakaan lalu-lintas yang terjadi pada Kamis (28/11/2013) yang disebabkan lubang jalan dan proyek galian. Terkait hal ini, masyarakat bisa mengajukan gugatan perdata kepada pihak terkait.

Advertisement

Inilah cuplikan berita-berita Solopos hari ini :

Rekor, KPK Sita Puluhan Mobil Akil

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sedikitnya 29 mobil yang diduga milik mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, Kamis-Jumat (28-29/11). Penyitaan tersebut terkait penyidikan kasus dugaan suap pengurusan sengketa pilkada di MK dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Advertisement

Dolar AS Naik Jangan Panik

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik dalam menyikapi penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah. Namun Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan pelaku usaha mengeluhkan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS.

Warga Berhak Ajukan Gugatan

Advertisement

Dua dari tiga kecelakaan di Solo sepanjang Kamis (28/11) disebabkan lubang jalan dan proyek galian. Dalam UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, masyarakat yang dirugikan berhak menggugat pihak terkait.
Bencana Intai 22,9% Masyarakat Jateng

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengklaim 7,9 juta jiwa atau sekitar 22,9% dari total 32,6 juta jiwa penduduk Jateng tinggal di daerah rawan bencana.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif