SOLOPOS.COM - Koran solopos edisi Selasa (18/3/2014).

Solopos.com, SOLO—Sejumlah pelamar mulai buka suara terhadap lowongan kerja yang ditawarkan PT Hadena Indonesia untuk jasa pengeleman benang teh celup.

Para pencari kerja itu mengaku tertipu karena perusahaan yang berkantor di Jl. Kolonel Sutarto, Jebres, Solo tersebut justru meminta sejumlah uang kepada para pelamar dengan dalih sebagai uang pendaftaran, administrasi, dan pembelian produk.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Salah seorang pelamar asal Purwodadi, Sutarti, mengaku kecewa terhadap PT Hadena lantaran dirinya belum bekerja di perusahaan tersebut namun sudah dimintai biaya Rp250.000.

Wiranto Tegaskan Pilpres Bukan Perang

KARANGANYAR—Soloraya menjadi ladang bagi juru kampanye nasional (jurkamnas) untuk menjual program mereka. Pada hari kedua kampanye, Senin (17/3), Ketua Umum sekaligus calon presiden (capres) Partai Hanura, Wiranto, menyambangi simpatisannya di Karanganyar dan Wonogiri.

Sehari sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, berorasi di depan ribuan warga Sragen.

Di Alun-Alun Karanganyar, Wiranto mengaku tak memiliki strategi khusus menghadapi peta persaingan dalam bursa pencapresan 2014. Dia pun tak ambil pusing dengan majunya Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres dari PDI Perjuangan.

Bisa Beroperasi Tanpa Listrik, Diklaim Pertama di Indonesia

Sepuluh unit kerangka printer ukuran sekitar 3 meter berjajar di salah satu ruang bengkel Solo Tekno Park (STP), Senin (17/3). Tiga pemuda mengenakan masker tengah sibuk membuat lubang di salah satu bagian kerangka-kerangka tersebut dengan bor.

Tak jauh dari aktivitas pengebor, ada beberapa pemuda lain yang sibuk membolak-balik pelat besi yang telah dibuat sedemikian rupa, menyerupai kotak. Percikan api sesekali muncul dari ujung alat pengelas yang dipegangnya. Tidak ada suara gurauan. Semua tampak serius mengerjakan pekerjaan masing-masing. Pemandangan itulah yang tampak ketika Espos mengunjungi lokasi pembuatan printer jumbo di STP.

Uang Beredar Naik Tiga Kali Lipat

SOLO—Jumlah outflow atau uang yang beredar di masyarakat menjelang Pemilu 2014 mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat. Fenomena ini kemungkinan besar terjadi karena meningkatnya kebutuhan untuk dana kampanye.

Deputi Bidang Sistem Pembayaran dan Informasi Intern (SPMI) Bank Indonesia (BI) Perwakilan Solo, Tigor Silalahi, menyampaikan kebutuhan uang paling banyak adalah pecahan Rp5.000-Rp20.000. Pihaknya mencatat rata-rata ada kenaikan outflow sekitar tiga kali lipat dibanding bulan yang sama dari tahun sebelumnya (year on year/yoy). Bahkan menjelang pemilu ini ada seseorang yang mengaku sebagai calon anggota legislatif (caleg) menukarkan uang hingga Rp200 juta.

Pejabat Kedubes AS Pelajari Demokrasi di Solo

SOLO—Sebanyak tiga orang pejabat Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia berkunjung ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Banjarsari, Solo, Senin (17/3).

Tujuan mereka datang ke Indonesia adalah untuk mempelajari demokrasi di tingkat lokal. Solo dipilih menjadi kota tujuan karena para pejabat itu menilai Kota Bengawan bisa menjadi contoh demokrasi yang baik untuk AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya