SOLOPOS.COM - Harian Solopos, edisi Selasa (29/3/2022).

Solopos.com, WONOGIRI — Maraknya kasus bunuh diri di Wonogiri perlu jadi perhatian. Ketahanan diri masyarakat tergolong rendah ketika menghadapi masalah ekonomi dan rumah tangga. Kasus terbaru, warga berinisial Sj, 80, di sebuah desa di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, gantung diri. Kasus Sj sekaligus menjadi kasus bunuh diri keempat sejak Januari 2022.

Dalam rilis Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto, yang disampaikan Kepala Sub Seksi Penerangan Masyarakat Hubungan Masyarakat Aiptu Iwan Sumarsono, pada Senin (28/3/2022) pukul 03.30 WIB, Sg, 80, saudara Sj sekaligus saksi terbangun dari tidurnya. “Saat saksi [Sg] terbangun, mendapati korban [Sj] tidak ada di tempat tidur. Kemudian Sg mencari keberadaan korban di rumah tetangga tetapi tetap tidak ketemu,” ujar dia.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Baca juga: Baru Pulang dari Tanah Rantau, Warga Pracimantoro Wonogiri Bunuh Diri

Setelah itu dia kembali ke rumah sekitar pukul 04.00 WIB, memeriksa sekitar rumah dan mendapati Sj dalam keadaan meninggal dunia dalam posisi gantung diri. Mengetahui hal itu, Sg kemudian melapor ke Polsek Pracimantoro. Camat Pracimantoro, Warsito, menyatakan kasus bunuh diri Sj lepas dari pengawasan pemerintah dan puskesmas setempat. “Karena sebenarnya Sj ini merantau ke Lampung, terus baru tiga hari ini pulang ke rumahnya,” kata Warsito saat dihubungi wartawan. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (29/3/2022).

Sugeng Rawuh di Solo

SOLO — Hari ini, wakil dari negara-negara anggota The Group of Twenty tau G20 Presidensi Indonesia 2022 menghadiri pertemuan Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) yang berlangsung di Kota Solo, Selasa-Kamis (29-31/3/2022). Pertemuan itu akan dikuti delegasi dari 20 negara anggota G20 ditambah enam negara undangan dan 10 organisasi internasional.

Solopos menerima susunan acara G20 di Solo yang telah dikonfirmasi Kabag Humas Protokol Pemkot Solo, Herwin Tri Nugroho, Senin (28/3/2022). Para delegasi tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Banten, Senin. Mereka akan tiba di Solo, Selasa, lalu melakukan check-in di Alila Hotel Solo pada siang hari.

Baca juga: Intip Agenda Pertemuan Negara Anggota G20 di Solo, Ini Susunan Acaranya

Delegasi TIIWG itu akan berkunjung ke museum dan workshop batik di De Tjolomadoe saat malam hari pada sesi I, Rabu (30/3/2022), delegasi akan membahas isu prioritas No. 2 mengenai peran perdagangan multilateral sistem untuk memperkuat pencapaian keberlanjutan tujuan pembangunan atau sustainable development goals (SDGS).

Selanjutnya membahas isu prioritas No. 4 mengenai perdagangan digital dan global berkelanjutan rantai nilai. Pada hari ketiga, Kamis, mereka membahas isu prioritas No. 6 mengenai berkelanjutan dan inklusif industrialisasi melalui industri4.0, Kemudian melakukan tur Kota Solo pukul 14,00 WIB sampai 16.00 WIB. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (29/3/2022).

Selter Sepi, Jl. Jayawijaya Ramai

SOLO — Sejumlah pedagang di selter pedagang kaki lima (PKL) Mojosongo mengaku lokasi tersebut kian sepi. Sentra PKL yang dibangun pada Juli 2015 lalu itu minim pengunjung, Senin (28/3/2022) pukul 12.30 WIB. Padahal, siang itu bertepatan dengan jam makan dan istirahat. Salah satu penjaga wedangan atau hik di selter Mojosongo, Sutrisno, mengatakan tempat tersebut memang sepi.

Yang ia jelaskan sesuai dengan hasil pantauan Solopos pada pukul 12.00 WIB hingga 13.30 WIB. Selama satu setengah jam, hanya ada tiga pembeli yang datang di warung Sutrisno. Sutrisno tiap hari berjualan, mulai pukul 08.00 WIB hingga 22.00 WIB. Kondisi warung lain sama saja.

Baca juga: Prihatin, Selter PKL Mojosongo Solo Kini Sepi Penjual Maupun Pembeli

Sebelum berjualan di selter Mojosongo, Sutrisno berjualan di gang dekat rumahnya di Kelurahan Jebres. Setelah ada pedagang wedangan yang berjualan di kampungnya, Sutrisno pindah di selter Mojosongo pada 2019 lalu. “Buka pukul 08.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Dulu saya [jualan] di rumah. Di sini sekitar satu setengah tahun lalu,” kata dia kepada Solopos, Senin.

Sutrisno merupakan pedagang kedelapan yang menempati los yang ia tempati sekarang. Empat los di sampingnya kosong, tak ada penjual. Hanya ada sejumlah etalase dan meja makan. Beberapa los tersebut menurut Sutrisno telah ditinggalkan penjualnya. “Ya itu, ada yang bangkrut, selesai usahanya,” imbuh dia. Sutrisno tak paham kenapa selter sepi. Namun, menurutnya, mash ada cara agar selter kembali dilirik pembeli. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Selasa (29/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya