SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Senin (6/3/2023).

Solopos.com, SOLO — Wisata kesehatan atau health tourism bisa menjadi momentum gaya pariwisata baru dalam kondisi pascapandemi. Kota Solo dan wilayah lain di sekitarnya memiliki banyak potensi yang menunjang pengembangan wisata kesehatan ini.

Hal tersebut mengemuka dalam Focus Grup Disscussion (FGD) Menelisik Potensi Health Tourism dan Pelestarian Budaya di Kawasan Villa Park Banjarsari yang digelar di Rumah Banjarsari, Minggu (5/2/2023). Wakil ketua penyelenggara kegiatan tersebut, Muhammad Nur Kholis, mengatakan destinasi wisata di Kecamatan Banjarsari sudah terbentuk dengan adanya magnet-magnet wisata di bidang budaya, olahraga, religi, dan lainnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Stadion Manahan sudah terbentuk, ada [Taman] Balekambang, Bendung Tirtonadi, ada masjid [Masjid Raya Sheikh Zayed]. Itu semua bisa ditunjang dengan bangunan cagar budaya,” kata dia. Dia menyebut bangunan-bangunan cagar budaya di kawasan Villa Park Banjarsari atau kawasan sekitar Monumen 45 Banjarsari (Monjari) layak menjadi magnet utama pengembangan wisata kesehatan.

Villa Park Banjarsasi bisa menjadi simpul yang menghubungkan satu destinasi wisata dengan yang lain. Wisata kesehatan ini menjadi bagian penting dalam konsep wellness tourism atau wisata kesejahteraan jiwa. Wellness tourism adalah liburan yang berfokus pada memelihara, mengelola, seta meningkatkan kesehatan dan kondisi tubuh secara keseluruhan.

Jadi tidak sekadar berwisata kuliner dan berfoto-foto, wisatawan wellness tourism bertujuan berwisata jalan kaki, bersepeda, berolahraga, berenang, atau aktivitas fisik lainnya, yang disertai dengan perawatan kecantikan atau kebugaran, serta bermeditasi. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (6/2/2023).

Kenaikan Drastis PBB Picu Kekhawatiran

SOLO — Keputusan Pemkot Solo menaikkan Nila Jual Objek Pajak (NJOP) yang membuat be-saran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) meningkat hingga 475% memicu banyak keberatan dan kekhawatiran. Salah satunya dari Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Solo.

Organisasi itu menilai kenaikan NJOP dan PBB di Solo akan membuat dampak harga tanah dan bangunan melejit. Dan pada akhirnya warga Solo tidak dapat memiliki tanah dan rumah di kota kelahiran mereka. Dengan harga tanah di Solo sat ini saja warga sudah merasa kesulitan mencari tanah dengan harga yang murah.

“Tanah dan rumah akan dibeli dan digantikan oleh orang. orang berduit atau pemodal yang individual,” ungkap Ketua DPC PA GMNI Solo, Sutarto. “Lama-lama warga Solo akan tergusur dan terpinggirkan, serta sifat warga Solo yang senang gotong royong, sestawungan, dan ramah, akan hilang,” imbuh dia, Minggu (5/2/2023) pagi.

Alasan mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) 2023 dinilai Sutarto tidak cukup untuk menaikkan PBB begitu tingginya. Dia berharap DPRD Solo dan Wali Kota Solo segera duduk bersama membahas kebijakan itu. Tujuannya mencari jalan tengah atau solusi terbaik. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (6/2/2023).

Berharap Pariwisata ASEAN Bertumbuh

JOGJA — Sektor pariwisata ASEAN diprediksi terus tumbuh dan mampu menghadapi tantangan ekonomi global. Hal ini disokong peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berdaya saing tinggi.

Hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, saat membuka The 26th Meeting of ASEAN Tourism Ministers-ASEAN Tourism Forum (ATF) di Marriot Hotel Yogyakarta, Sabtu (4/2/2023). Pertumbuhan tren pariwisata di ASEAN meniadi kekuatan dalam menopang pemulihan ekonomi global setelah dihantam badai pandemi.

“Kami optimistis sekali pariwisata global bakal terus tumbuh dan mampu menghadapi berbagai tantangan global,” kata dia, Sabtu. Berdasarkan data World Tourism Organization (UNWTO) atau Organisasi Pariwisata Dunia, jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan internasional lebih dari 900 juta pada 2022.

Angka tersebut meningkat dua kali lipat dibanding 2021. Dengan begitu, ada peningkatan wisatawan internasional secara signifikan sepanjang tahun lalu. Selengkapnya di halaman Ekonomi-Bisnis Harian Solopos edisi Senin (6/2/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya