SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Kamis (9/2/2023).

Solopos.com, SOLO — Rencana revitalisasi atau restorasi Keraton Solo terus menunjukkan perkembangan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sudah berkomitmen soal anggaran dan pengerjaan. Karena itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menargetkan revitalisasi bangunan Keraton Solo dimulai tahun ini.

Kejelasan ini didapat setelah pada Selasa (7/2/2023) Wali Kota Solo melakukan rapat dengan staf Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, sekitar pukul 10.00 WIB di Taman Pracima Pura Mangkunegaran, Solo. Gibran kemudian menjelaskan bahwa tim kecil revitalisasi Keraton Solo terdiri atas dirinya dan Diana.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Sekarang tugasku ngobrol sama beliau-beliau yang di sana [kerabat Keraton Solo]. ‘Gusti ini setuju apa enggak? Kalau setuju langsung digarap. Tahun ini kudu rampung,” kata dia kepada wartawan setelah selesai rapat. Gibran tidak menvebut jumlah anggaran dari Kemen PUPR untuk revitalisasi namun ketika ditanya apakah nilainya sampai Rp10 miliar dia mengatakan lebih.

“Rp10 miliar lebih. Ini bangunan cagar budaya,” ungkapnya. Dia mengatakan bakal menyampaikan kajian seta rencana revitalisasi kepada Keraton Solo. Realisasi menunggu persetujuan Keraton Solo.

“Saya harus dapat persetujuan dari Gusti [kerabat] dulu. Intine dari saya dari PUPR wis siap. Tinggal beliau-beliau ya,” ujarnya. Gibran belum mau menjelaskan bangunan apa saja yang bakal direvitalisasi dalam waktu dekat. Revitalisasi Keraton Solo bakal dilakukan bertahap seperti revitalisasi Pura Mangkunegaran. Pertemuan berlangsung tak sampai satu jam. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (9/2/2023).

Kasus Baru Gagal Ginjal Anak Bukan karena Obat

JAKARTA — Mencuatnya berita mengenai adanya kasus baru gagal ginjal pada anak-anak memicu kekhawatiran berulangnya kasus serupa akibat konsumsi obat sirup yang mengandung zat kimia berbahaya. Akan tetapi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengklaim obat sirop bukan menjadi penyebab gagal ginjal pada anak anak, tetapi ada beberapa faktor lain seperti faktor internal dan eksternal.

Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, Togi Junice Hutajulu, dalam jumpa pers, Rabu (8/2/2023). Dia menuturkan bahwa pihaknya telah mengambil sampel obat sirup dan bahan bakunya, kemudian dibawa ke pusat pengembangan pengujian obat BPOM.

Hasil pemeriksaan menunjukkan semua aman. “Seluruh sampel sudah kami ambil. Sampel dari sisa juga sudah diuji dan hasilnya memenuhi syarat. Ini perlu investigasi lebih lanjut,” tegas dia seperti dikutip Bisnis Indonesia. Dalam investigasi, BPOM juga melakukan pemeriksaan terkait cara pembuatan obat yang baik, yang meliputi pengujian bahan baku, dan kualifikasi pemasok.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, maka sarana produksi masih memenuhi kualifikasi. Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof. Zullies Ikawati mengungkapkan bahwa memang ditemukan adanya kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dindalam obat sirup merk Praxion yang dikonsumsi pasien. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (9/2/2023).

Si Uang Elektrik Melejit

JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat penggunaan uang elektronik berkembang pesat dengan ditopang naiknya penerimaan dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, luas dan mudahnya sistem pembayaran digital, hingga kecepatan perbankan digital.

Pada 2022, nilai transaksi uang elektronik tumbuh 30,84% dibandingkan 2021 atau mencapai Rp399,6 triliun. Untuk 2023, BI memproyeksikan transaksi uang elektronik bertumbuh. Dilansir Indonesia.go.id, Senin (6/2/2023), Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan nilai transaksi uang elektronik diproyeksikan meningkat sebesar 23,9 % pada 2023 ini atau mencapai Rp495,2 triliun.

Pertumbuhan uang elektronik selaras dengan nilai transaksi digital banking. Pada 2022, nilai transaksi ini meningkat 28,72 % dibandingkan tahun sebelumnya sehingga menjadi R52.545,8 triliun. BI memproyeksikan nilai transaksi digital banking pada 2023 juga bertumbuh hingga 22,13%.

“Pada 2023 ini perkiraan perbankan digital bisa menembus Rp67.000 triliun,” imbuh Perry. Di sisi lain, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Desember 2022 meningkat 6,95% dibandingkan periode sama tahun sebelumnva atau sebesar Rp1.026,5 triliun. Selengkapnya di halaman Ekonomi-Bisnis Harian Solopos edisi Kamis (9/2/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya