Soloraya
Senin, 27 April 2020 - 09:08 WIB

Solopos Hari Ini: Ronda Makan Korban Jiwa

Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Senin (27/4/2020).

Solopos.com, SOLO — Perasaan curiga dan ketakutan berlebihan (paranoid) yang dilakukan warga saat ronda mengamankan kampung di tengah pandemi Covid-19 memakan korban. Peristiwa itu terjadi di Boyolali, Kota Salatiga, dan Solo.

Bahkan di Boyolali, sikap main hakim sendiri warga saat ronda menyebabkan korban meninggal dunia. Seorang laki-laki dengan gangguan kejiwaan menjadi korban penganiayaan di Cikalan, Banyudono, Boyolali, pada Jumat (24/4/2020) dini hari.

Advertisement

Kabar mengenai ronda yang memakan korban jiwa itu menjadi sorotan utama di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (27/4/2020). Berita tersebut bisa disimak selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Selain itu, ada ulasan mengenai ribuan kendaraan yang diminta putar balik saat hendak memasuki Jawa Tengah. Hal itu terkait larangan mudik yang sudah ditegaskan pemerintah.

Advertisement

Selain itu, ada ulasan mengenai ribuan kendaraan yang diminta putar balik saat hendak memasuki Jawa Tengah. Hal itu terkait larangan mudik yang sudah ditegaskan pemerintah.

Tiap Hari Ribuan Kendaraan Dipaksa Putar Balik

Larangan mudik Lebaran 2020 yang diberlakukan pemerintah sejak Jumat (24/4/2020) belum ditaati masyarakat. Ribuan kendaraan setiap hari dipaksa putar balik saat melewati pos penjagaan atau check point.

Selama dua hari penerapan larangan mudik, Polda Jawa Tengah (Jateng) telah meminta 463 kendaraan pemudik putar balik dari 13 pos penjagaan di Jateng. Kendaraan-kendaraan itu terseleksi oleh penyekatan yang dilakukan polisi dalam Operasi Ketupat Candi dan aturan larangan mudik.

Advertisement

Sedangkan di halaman Soloraya, ada kabar mengenai bantuan alat rapid test di Solo. Ada pula kabar mengenai gotong royong warga Nusukan Solo kepada keluarga yang diminta isolasi mandiri karena kontak dengan pasien virus corona.

Prioritaskan ODP Kontak Erat

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menerima bantuan 400 unit alat rapid test atau uji cepat Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dari ratusan alat tersebut, 190 unit di antaranya telah digunakan untuk tenaga medis di rumah sakit rujukan Covid-19 dan orang dalam pemantauan (ODP) kontak erat pasien terkonfirmasi positif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan jika tes cepat menunjukkan hasil positif, maka mereka akan dirawat di rumah sakit rujukan sembari menunggu uji usap/swab secara PCR (polymerase chain reaction).

Advertisement

Salah satu yang hasilnya positif adalah istri pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon. Pasien tersebut adalah alumni Ijtima Ulama Dunia Zona Asia Gowa.

"Kalau hasil tes kontak erat ini positif maka langsung dirawat di RSUD Bung Karno, karena sudah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan lini ketiga. Kami berjaga-jaga agar tidak terus menular ke yang lain. Sampai Minggu [26/4/2020] hasil swab yang Sangkrah ini belum keluar. Beberapa yang positif sebelumnya hasil PCR-nya juga belum keluar," kata dia kepada wartawan, Sabtu (25/4/2020).

Simak secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Advertisement

Warga Nusukan Suplai Kebutuhan Harian 3 Keluarga

Sebanyak tiga keluarga di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, diminta menjalani karantina mandiri sejak pekan kemarin. Karantina tersebut dilakukan karena mereka menjalani kontak erat dengan salah satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Pasien berusia enam tahun tersebut kini menjalani perawatan di RSUD dr Moewardi (RSDM) Solo. Lurah Nusukan, Utik Sri Wahyuni, mengatakan tiga keluarga tersebut tinggal satu rumah. Selain dibantu kelurahan, kebutuhan harian juga disuplai oleh warga sekitar dengan bergotong royong.

Baca selengkapnua di: E-Paper Solopos.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif