SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Senin (9/1/2020).
Solopos.com, SOLO — Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengajak kader PDIP meneriakkan yel kemenangan pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota Solo, Achmad Purnomo-Teguh Prakosa (Puguh).
Rudy, panggilan akrab F.X. Hadi Rudyatmo, juga meminta kader PDIP Solo tidak takut bicara tentang pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota (cawali-cawawali) Solo, Puguh.
Seruan ketua DPC PDIP Solo itu menjadi sorotan utama pada Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (9/3/2020). Berita tersebut bisa dibaca selengkapnya di E-Paper Solopos.
Selaion itu, di halaman utama Harian Umum Solopos edisi hari ini juga terdapat kabar bertambahnya pasien positif virus corona di Indonesia.
Selaion itu, di halaman utama Harian Umum Solopos edisi hari ini juga terdapat kabar bertambahnya pasien positif virus corona di Indonesia.
Pemerintah kembali melaporkan dua kasus baru positif terpapar virus corona (Covid-19) di Indonesia. Dengan demikian, saat ini Indonesia memiliki enam orang positif Covid-19.
Sementara itu, jumlah suspect virus corona di Indonesia berjumlah 21 orang. Dalam perkembangan terbaru, kasus 6 ternyata masih terkait dengan kasus 1. Sedangkan kasus 5 merupakan anak buah kapal (ABK) Princess Diamond yang tengah menajalani masa karantina di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Sedangkan di halaman Soloraya, terdapat kabar terbaru dari banjir di Wonogiri. Ada pula ulasan mengenai tanggul yang sudah kritis di Sukoharjo.
Banjir di Desa Joho, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, sulit dihindari karena tak adanya sungai yang berfungsi membuang genangan. Kepala Desa (Kades) Joho, Samrawi, kepada Espos, Minggu (8/3/2020), menjelaskan Desa Joho berbeda dengan wilayah lain jika terkena banjir bisa surut sendiri karena air mengalir ke sungai.
Menurut kades, banjir di desanya harus disedot. Cara itu satu-satunya solusi yang bisa ditempuh agar genangan bisa surut.
Simak selengkapnya di: E-Paper Solopos.
Kondisi tanggul Sungai Situri di wilayah Desa Grogol, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo masih rawan jebol menyusul ditemukannya delapan lokasi rekahan dan longsor baru di sepanjang tanggul.
Rekahan dan longsoran ini terjadi selama musim penghujan. Pemerintah desa yang didukung personel TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat bekerja bakti memasang sandbag atau karung-karung berisi pasir guna menambal bagian tanggul yang longsor dan jebol pada Minggu (8/3/2020).
Simak secara lengkap di: E-Paper Solopos.