SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Selasa (21/1/2014). (JIBI/Anik Sulistyawati)
Solopos.com, SOLO–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Soloraya bersiaga menghadapi ancaman banjir dan tanah longsor yang rawan terjadi di wilayah mereka.
Berdasarkan identifikasi dari Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) II Provinsi Jawa Tengah (Jateng), sedikitnya 167 desa dan kelurahan di Soloraya masuk kategori daerah rawan banjir. Selain itu, 141 desa lainnya rawan terkena bencana longsor. Lebih dari 10.000 jiwa juga terancam terkena dampak dari kerawanan bencana tersebut.
Waduk Raksasa segera Dibangun
Dua waduk raksasa untuk mengatasi banjir di Jakarta bakal dibangun mulai 2015 dengan anggaran mencapai Rp1,9 triliun dan waktu pengerjaan tiga tahun.
Dua waduk raksasa untuk mengatasi banjir di Jakarta bakal dibangun mulai 2015 dengan anggaran mencapai Rp1,9 triliun dan waktu pengerjaan tiga tahun.
Rencana pembangunan dua waduk raksasa Ciawi dan Sukamahi ini merupakan hasil kesepakatan sejumlah pemerintah daerah di Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur) dalam pertemuan yang digelar di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (20/1).
Solo Kesulitan Atasi Pengemis
Kepala Dinsosnakertrans Solo, Sumartono, saat ditemui Espos seusai rapat paripurna di Gedung DPRD, Senin (20/1), mengungkapkan Solo ibarat gula bagi para pengemis karena banyak kegiatan ekonomi yang berputar. Oleh karenanya, kata dia, jumlah pengemis di Solo pasti lebih banyak dari kabupaten lain di Soloraya.
Lusa, BKD Panggil Kasek
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Klaten berencana memanggil kepala SMKN di Klaten yang diduga menjadi pelaku di video mesum, Kamis (23/1).
Pemanggilan dilakukan untuk mengklarifikasi keterlibatan kepala sekolah (kasek) tersebut. Kepala Bidang Umum BKD Klaten, Joko Purwanto, mengatakan pemanggilan itu dilakukan setelah beredarnya video mesum berdurasi satu menit tiga detik di kalangan masyarakat. Dalam video itu terpampang wajah salah satu pelaku adegan mesum yang mirip dengan kepala SMKN di Klaten berinisial SS.
Pernikahan Usia Dini di Wonogiri Masih Tinggi
Angka dispensasi pernikahan usia dini di Wonogiri terhitung masih tinggi. Sepanjang 2013, tercatat ada 78 pernikahan di usia dini.
Hal itu disampaikan Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Wonogiri, Siti Alimah, saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Senin (20/1). Dia mengatakan sekitar 75 persen dari pengajuan perkara dispensasi perkawinan tersebut, mayoritas karena perempuannya telah hamil.
Selamat Membaca