R Bony Eko Wicaksono / Afifa Enggar Wulandari / Mariyana Ricky P.D | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Sabtu (3/12/2022).
Solopos.com, SOLO — Para pengguna jalan langsung menyerbu Jembatan Mojo sesaat setelah dibuka secara resmi pada Jumat (2/12/2022) sekitar pukul 10.00 WIB. Proses pembukaan kembali jembatan yang menghubungkan Kota Solo-Kabupaten Sukoharjo dilakukan di sisi timur.
Petugas Satlantas Polresta Solo, Dinas Perhubungan (Dishub) Solo dibantu petugas linmas bersiaga baik di sisi timur maupun barat jembatan. Para pengendara sepeda motor berkumpul di sisi timur dan barat jembatan. Mereka menunggu waktu Jembatan Mojo kembali dibuka.
Pembukaan jalan tersebut berlangsung pukul 09.35 WIB dengan ditandai pemotongan pita oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUPR) Solo, Nur Basuki dan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo, Toni Sri Buntoro. Pembukaan jembatan tersebut menurut Toni dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di Jalan Ciu mengingat selama penutupan jembatan, jalan tersebut menjadi jujukan para pengendara.
“Saya kira dengan adanya jembatan yang telah diperbaiki dan dibuka, akan mengurai kemacetan di Mojolaban. Karena selama ini jalan yang macet di sekitar Jalan Ciu. Sementara saat ini masyarakat sudah bisa melewati Jembatan Mojo lagi,” terang Toni.
“Saya kira dengan adanya jembatan yang telah diperbaiki dan dibuka, akan mengurai kemacetan di Mojolaban. Karena selama ini jalan yang macet di sekitar Jalan Ciu. Sementara saat ini masyarakat sudah bisa melewati Jembatan Mojo lagi,” terang Toni.
“lya [sempat mundur pembukaannya] untuk persiapan yang lebih detail lagi terkait teknis. Agar dalam pembukaan bisa langsung dilewati masyarakat, ini sudah dikerjakan 100% dan selesai semua. Selanjutnya semua diuji secara fisik dari DPUPR Solo selama masa pemeliharaan, tetapi kurang tahu sampai kapan masa pemeliharaan,” imbuh Toni.
Baca juga: Jembatan Mojo Dibuka Kembali, Ini Potret Ramainya Lalin di Jl Kyai Mojo Solo
Menimbang Fungsi dan Estetika
SOLO — Pilihan renovasi atau membangun rumah hampir pasti kadang datang untuk para penghuni rumah. Dari yang sebelumnya rumah cukup nyaman dihuni pasangan suami-istri, kemudian ruang-ruang menjadi penuh sesak seiring bertambahnya barang, hingga bertambahnya anggota keluarga yang membutuhkan penyinkronan desain rumah.
Memperhitungkan fungsi dan tren merupakan unsur utama yang penting diperhatikan sebelum menentukan kapan harus mebangun rumah atau cukup merenovasi. Banyak sekali referensi desain rumah. Mereka bertebaran di sejumlah saluran media sosial. Bahkan mereka datang sebagai tren yang seolah menggoda, membuat lupa bahwa penghuni rumah hanya butuh mengubah sedikit saja bagian ruang.
Namun, kadang pilihan desain baik interior dan eksterior malah membuat bingung. Penghuni sulit menginvetarasasi masalah hunian dan bingung harus memulai dari mana membenahi tempat tinggalnya. Kebutuhan pembangunan hunian terdiri dari kebutuhan lahan, material, interior, sanitasi, dan instalasi.
Baca juga: Sasar 220.000 Rumah Khusus MBR, FLPP 2023 Dialokasikan Rp25,18 Triliun
Owner jasa interior dan eksterrior Mebelux Solo, Salmin Sungkar, mengatakan ada beberapa masalah yang kerap dihadapi masyarakat ketika ingin membangun rumah. Di antaranya konsumen kesulitan menentukan konsep hunian, kesulitan memilih elemen dekorasi, kesulitan dalam menghitung rencana anggaran biaya (RAB), kurang mengetahui tentang jenis material yang bagus.
Selain itu, konsumen disebutnya ingin merenovasi rumah dengan bujet yang ada namun dengan kualitas yang maksimal, barang yang dibeli konsumen sendiri kerap tidak cocok dan tidak tahan lama seperti yang dinginkan. Terakhir, konsumen disebutnya takut waktu dan biaya tak terorganisir baik dan efisien jika proses renovasi dilakukan sendiri. Selengkapnya di halaman Weekend Harian Solopos edisi Sabtu-Minggu (3-4/12/2022).