Soloraya
Rabu, 8 April 2020 - 08:01 WIB

Solopos Hari Ini: Tanpa Gejala Corona Lebih Berbahaya

Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Rabu (8/4/2020) dengan headlne bahaya orang tanpa gejala virus corona.

Sololpos.com, SOLO — Masyarakat harus semakin mewaspadai penularan Covid-19 karena ada kategori orang tanpa gejala (OTG) dengan status positif terinfeksi virus corona (Covid-19).

Anggota Dewan Pengawas Rumah Sakit Umum Daerah dr Moewardi (RSDM) Solo, Reviono, mengatakan kendati tidak ada gejala, namun OTG berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus corona dan menularkan kepada orang lain.

Advertisement

Kabar mengenai bahaya orang tanpa gejala pembawa virus corona itu menjadi headline di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu (8/4/2020). Berita tersebut bisa dibaca selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Selain itu, di halaman utama Harian Umum Solopos edisi hari ini juga terdapat kabar penyaluran BLT kepada keluarga di Jabodetabek.

Advertisement

Selain itu, di halaman utama Harian Umum Solopos edisi hari ini juga terdapat kabar penyaluran BLT kepada keluarga di Jabodetabek.

Redam Dampak Covid-19, Jatah BLT Rp600.000/Keluarga

Persebaran Covid-19 yang semakin masif membuat pemerintah berupaya meredam dampak sosial dan ekonomi di Indonesia dengan menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT). Menurut rencana, BLT tersebut senilai Rp600.000/keluarga.

Penerima BLT adalah masyarakat yang belum mendapatkan manfaat dari Kartu Sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), dan juga Kartu Pra-Kerja dan berada di luar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Advertisement

Sedangkan di halaman Soloraya, ada kabar mengenai belum ditetapkannya PSBB di wilayah Soloraya demi meredam virus corona. Ada pula kabar dari pembangunan rumah sakit darurat di Sragen.

Soloraya Belum Terapkan PSBB

Pemerintah daerah di Soloraya belum akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) karena belum merasa perlu atau belum memenuhi persyaratan.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat dihubungi Espos, Selasa (7/4/2020), menyatakan tidak akan mengajukan penerapan status PSBB. Dia mengatakan Sragen belum memenuhi syarat untuk menerapkan hal itu.

Advertisement

Simak selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Berpacu dengan Waktu Bikin RS Darurat

Pekerjaan pembuatan rumah sakit darurat khusus penanganan pasien Covid-19 di Sragen terus dikebut. Targetnya, rumah sakit yang dibuat memanfaatkan gedung bekas asrama program pemagangan ke Jepang di kompleks Technopark Ganesha Sukowati Sragen itu rampung pada Rabu (8/4/2020) ini.

Di gedung itu ada 24 kamar. Plafon diperbaiki. Kamar mandi yang ada di setiap kamar juga diperbaiki. Perbaikan juga dilakukan pada lampu, jaringan air, dan pintu. Hampir semua lorong sudah dipasangi closed circuit television (CCTV).

Advertisement

Simak secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif