SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Senin (13/2/2023).

Solopos.com, SOLO – Jumlah wisatawan asing ke Solo saat ini justru terus meningkat meski Bandara Adi Soemarmo belum diizinkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melayani penerbangan internasional. Para turis asing itu menggunakan jalur darat untuk ke Solo setelah berkunjung ke Jogja dan Bali.

Kepala Bidang (Kabid) Destinasi dan Pemasaran Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo, Gembong Hadiwibowo, mengatakan kebijakan dari Kemenhub yang belum mengizinkan Bandara Adi Soemarmo melayani penerbangan internasional diterapkan sejak pertengahan 2022. Namun, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara di Kota Solo justru meningkat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sepanjang 2022, jumlah turis asing yang berwisata ke Kota Solo lebih dari 4.000 orang. “Meski Bandara Adi Soemarmo tidak membuka penerbangan internasional tidak berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan mancanegara. Justru cenderung meningkat karena banyaknya event dan kegiatan di Solo,” kata dia, saat berbincang dengan Espos, Sabtu (11/2/2023).

Berdasarkan surat edaran (SE) Kemenhub yang mengatur pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), Bandara Adi Soemarmo hanya diizinkan membuka penerbangan internasional khusus pemberangkatan calon jemaah haji. Artinya, penerbangan internasional komersial harus melalui bandara lain yang diizinkan pemerintah seperti Jakarta, Bali, dan Jogja. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (13/2/2023).

Pengaruh Teman Sebabkan Anak Mulai Merokok

SOLO — Rokok ternyata sudah dikenal anak-anak sejak usia di bawah 12 tahun. Bahkan banyak yang merokok karena dipengaruhi teman. Hal ini menjadi temuan survei daring oleh Pemuda Penggerak Solo.

Survei itu mendapati perokok usia anak yang mulai merokok pada usia SD kelas 2 atau 3 di Kota Solo pada 2020. Rata-rata perokok usia anak mulai merokok pada usia di bawah 12 tahun. Survei yang dilakukan pada 2020 oleh Pemuda Penggerak serta Yayasan Kakak Solo itu menyasar 83 responden anak di Solo, Sragen, Sukoharjo, dan Karanganyar.

Adapun perokok usia anak yang merokok sejak usai di bawah 12 tahun sebanyak 4%, usia 13 sampai 15 tahun 60%, dan usia 16 sampai 18 tahun 36%. Salah satu perokok paling dini dilakukan usia SD kelas V. Sementara usia perokok anak paling kecil usia SD kelas II atau kelas III. Persentase anak yang merokok di usia di bawah 12 tahun sebanyak 58,80%, usia 13 sampai 15 tahun sebanyak 31,40 persen, dan 9,80% usia 16 hingga 18 tahun.

Pengaruh dari teman menjadi penyebab terbanyak anak merokok yaitu 60,8%. Anak-anak yang belum atau tidak merokok sering menjadi sasaran perundungan jika tidak merokok oleh temannya yang sudah merokok. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (13/2/2023).

Kemenparekraf Identitifikasi Potensi

JAKARTA — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memfokuskan pengembangan wellness tourism atau wisata kebugaran di tiga daerah, yaitu Yogyakarta, Solo, dan Bali. Saat ini, Kemenparekraf mulai mengidentifikasi potensi di ketiga daerah tersebut untuk mengoptimalkan sektor pariwisata dalam rangka pemulihan ekonomi 2023.

Hal itu disampaikan Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kemenparekraf Alexander Reyaan dalam laman Indonesia.go.id yang dipublikasikan, Jumat (10/2/2023). “Sementara ini kami fokuskan di Yogyakarta, Solo, dan Bali. Ketiga daerah ini punya kekhususan dalam potensi wellness yang berbeda-beda,” ujarnya belum lama ini.

Untuk Solo, sekitar 39 kilometer ke arah timur, menurut Alexander, terdapat pusat pengembangan tanaman herbal. Lokasinya tepat di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Iklim di wilayah tersebut segar karena berada di kaki Gunung Lawu, cocok bagi pengembangan minuman tradisional jamu.

Jamu dikenal secara turun-temurun di Jawa sebagai suplemen kesehatan. Beberapa khasiat jamu adalah menyegarkan tubuh, menjaga imunitas, asam urat, meningkatkan nafsu makan, hingga merawat kecantikan. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (13/2/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya