Soloraya
Sabtu, 21 Januari 2023 - 12:18 WIB

Solopos Hari Ini: Yang Tersisa di Sudiroprajan

Dhima Wahyu Sejati  /  Afifa Enggar Wulandari  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Sabtu-Minggu (21-22/1/2023).

Solopos.com, SOLO — Cukup sulit mencari rumah kuno warga Tionghoa yang mash asli bentuk dan interiornya di wilavah Kelurahan Sudiroprajan, kawasan yang dulu dikenal sebagai Pecinan atau tempat tinggal orang asal China. Kebanyakan rumah kuno di situ sudah menjalani renovasi.

Ada pula sejumlah rumah yang dibiarkan kosong dan agar burung walet mau bersarang di sana untuk kemudian diambil sarangnya vang memang berharga mahal. Upaya Espos menyusuri kampung itu kemudian berujung di salah satu rumah milik warga, Yusuf, 75.

Advertisement

Dia bercerita bahwa dia tinggal di rumah itu bersama orang tuanya sejak 1955. Dia sendiri tak tahu persis kapan rumah itu dibangun. “Mungkin ya [dibuat] tahun 1920-an. Soalnya pakde saya itu [di sinil buka usaha jamu sebelum ada Jamu Djago,” katanya, Jumat (20/1/2023).

Jamu yang dimaksud adalah buatan orang Tionghoa bernama Poa Tjong Kwan yang didirikan pada tahun 1918. Yusufberkisah pada 1965 keluarganya merenovasi ulang rumahnya. Semula keseluruhan rumahnya terbuat dari kayu.

Semenjak renovasi hampir keseluruhan dindingnya sudah menjadi tembok. la mengaku memang merenovasi rumahnya karena kebutuhan. “Tahun 1965 itu direnovasi karena sudah banyak yang gapuk (keropos],” katanya. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Sabtu-Minggu (21-22/1/2023).

Advertisement

Kalibrasi Tahun Kelinci

SOLO — Tahun baru China atau Imlek jatuh pada 22 Januari 2023. Tahun 2023 adalah tahun Kelinci Air. Dalam budaya Tiongkok, tahun Kelinci Air dipercaya akan menjadi tahun penuh harapan dan keberuntungan. Selain itu, kelinci mewakili umur panjang dan kebijaksanaan.

Espos mencoba menggali bagaimana sudut pandang dan stragegi para pengusaha memandang tahun ini. Utamanya para pengusaha yang berkecimpung di sektor perdagangan elektronik.

Advertisement

Sebab diketahui, pandemi Covid-19 disebut-sebut mendorong digitalisasi. Ekonomi digital juga dilaporkan tumbuh pesat pada era yang membuat mobilitas orang-orang tertahan.

Di sisi lain, sejumlah lembaga dunia, seperti The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional, World Bank, serta Asian Development Bank (ADB), memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di antara 4,7%-5,1% pada 2023. Proyeksi tersebut lebih baik dibanding proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Selengkapnya di halaman Weekend Harian Solopos edisi Sabtu-Minggu (21-22/1/2023).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif