SOLOPOS.COM - Para pemuda lintas iman asal Grogol, Kabupaten Sukoharjo, mengikuti pelatihan jurnalistik keberagaman yang digelar Solopos Institute di Hotel Tosan, Solo Baru, Sukoharjo, Sabtu-Minggu (25-26/2/2023). (Solopos.com/Kaled Hasby Ashshidiqy)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dalam upaya mempromosikan toleransi di masyarakat, Solopos Institute menggelar Pelatihan Jurnalistik Keberagaman di Hotel Tosan, Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu-Minggu (25-26/2/2023). Kegiatan ini diikuti 44 pemuda lintas iman di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Para peserta ini berasal dari beragam komunitas, mulai dari karang taruna, GP Ansor, remaja NU, remaja Nasrani, remaja Katolik, remaja Muhammadiyah, hingga remaja masjid. Selama dua hari pelatihan mereka diajak berdiskusi mengenai banyak hal mulai pengenalan diri dan orang lain, prasangka dan stereotipe, keberagaman, hingga mengenali berita hoaks.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Peserta juga dilatih menulis berita kisah, membuat flyer dan video yang semuanya bertemakan toleransi keberagaman. Keterampilan ini nantinya mereka butuhkan untuk mengampanyekan toleransi melalui beragam platform, terutama di media sosial yang sangat dekat dengan mereka.

Diskusi dan penyampaian materi disampaikan oleh sejumlah fasilitator dari Solopos di antaranya Ayu Prawita Sari, Syifaul Arifin, Rini Yustiningsih, dan Galih Entarto.

Project Leader Sholahuddin mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari Program Jurnalisme untuk Komunitas Pemuda Lintas Iman. Kegiatan ini digelar di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo dan Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Total ada lebih dari 200 pemuda lintas iman dari Grogol dan Ngargoyoso yang akan mengikuti pelatihan ini. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemuda lintas iman di bidang jurnalisme keberagaman dan toleransi.

“Juga untuk membangun komunitas jurnalisme warga di Ngargoyoso [Kabupaten Karanganyar] dan Grogol [Kabupaten Sukoharjo] untuk mempromosikan konten keberagaman dan toleransi,” ujar Sholahuddin, Sabtu.

Salah satu peserta pelatihan, Radha Janua Prabandari, 17, mengaku acara yang digelar di luar perkiraannya. Awalnya, perwakilan Karang Taruna Puspitasari, Desa Banaran, Grogol, ini mengira pelatihan akan berjalan tegang dan membosankan.

“Ternyata seru. Di sini saya dapat relasi baru, ilmu baru, bisa bikin poster,” ujarnya ditemani dua rekannya, Imroh Atus Shilkah Nur Rozaq dan Khaylanissa Alifiya Rahma, yang juga ikut pelatihan.

Sementara peserta dari perwakilan pemuda Katolik Desa Madegondo, Kecamatan Grogol, Dismas Prameswara Pamungkas, mengaku mendapatkan teman baru dari acara ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya