SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sebelas elemen masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Pinggiran Surakarta (Sompis) menggeruduk Balaikota Solo, Senin (22/2). Mereka menuntut pemegang kekuasaan di Kota Solo merombak kebijakan menyangkut kalangan termarginalkan.
Sedikitnya 500-an orang bergabung dalam aksi yang diawali dengan longmarch dari depan kawasan Sriwedari, menuju Gladak dan berakhir di Balaikota. Sedianya, mereka bakal beraudiensi dengan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi). Namun, mereka akhirnya meninggalkan Balaikota, lantaran Jokowi belum juga datang.
Salah satu peserta aksi, dari komunitas becak, Supriyadi, mengatakan kecewa karena tidak bisa bertemu langsung dengan Walikota. ” Kami ingin bertemu langsung karena beliau lah yang memiliki kewenangan atas kebijakan yang menyangkut kamu termarginalkan di Solo ini,” ungkapnya, saat ditemui wartawan, di lokasi setempat.
Dalam aksi kemarin, 11 elemen dalam Sompis membawa tuntutan dari masing-masing elemen. Sebelas elemen itu antara lain pedagang kaki lima (PKL), pedagang asongan, pengamen, pengemudi becak, difabel, pekerja seks komersial (PSK), waria, lesbi, gay, dan sebagainya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Hasta Gunawan yang menerima sementara para peserta aksi, mengatakan Walikota tengah menerima tamu dari di Loji Gandrung. Dia minta perwakilan peserta aksi menunggu karena Walikota masih melaksanakan sejumlah kegiatan terjadwal.

tsa

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya