SOLOPOS.COM - Generasi Muda Forum Kerukunan Umat Beragama (Gema-FKUB) Solo menggelar diskusi publik bertajuk “Refleksi Pemilu Damai 2024 Untuk Solo ke Depan” di Hotel Kusuma Sahid Prince Hotel, Rabu (28/2/2024) sore. (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO–Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 menjadi sarana pembelajaran bagi masyarakat Solo dalam menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak pada November 2024.

Kota Solo menjadi percontohan dalam menyikapi hasil pemilu dengan mengedepankan saling menghormati dan menghargai demi kondusivitas masyarakat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Generasi Muda Forum Kerukunan Umat Beragama (Gema-FKUB) Solo menggelar diskusi publik bertajuk “Refleksi Pemilu Damai 2024 Untuk Solo ke Depan” di Hotel Kusuma Sahid Prince Hotel, Rabu (28/2/2024) sore hari. Kegiatan diskusi itu dihadiri puluhan peserta yang didominasi kawula muda dari berbagai organisasi dan perguruan tinggi di Solo.

Ada tiga pemateri yang memantik diskusi itu, yakni Ketua FKUB Solo, Mashuri; tokoh masyarakat Solo, Sumartono Hadinoto, dan akademisi dari UNS, Akhmad Ramdhon. Mereka memberikan catatan pelaksanaan kontestasi politik yang digelar 14 Februari.

“Solo menjadi contoh daerah lain, masyarakat bisa menyikapi perbedaan. Dan saling menghormati. Ini pembelajaran yang sangat berharga saat pesta demokrasi,” kata Ketua FKUB Solo, Mashuri.

Masyarakat bakal kembali dihadapkan dengan agenda politik yang tak kalah pamornya dengan Pilpres dan Pileg. Mereka bakal menentukan pilihan untuk memilih calon kepala daerah pada November mendatang.

Mashuri menyebut pengalaman berharga saat Pilpres dan Pileg menjadi modal penting dalam menyambut Pilwakot Solo. “Ambil pelajaran dari Pemilu 2024 untuk menatap Pilkada Solo. Saya bangga dengan masyarakat Kota Solo bisa menghargai dan menghormati perbedaan saat pemilu,” ujar dia.

Tokoh masyarakat Solo, Sumartono Hadinoto mengatakan masyarakat semakin dewasa dalam menyikapi hasil pemilu. Mereka banyak belajar dari Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Kala itu, tensi politik cukup panas di level nasional maupun daerah.

Martono, sapaan akrabnya, menyampaikan masyarakat telah melewati tahapan Pemilu 2024 yang berjalan lancar dan aman.

“Masyarakat bisa menjaga kondusivitas keamanan selama bergulirnya pemilu 2024. Ini harus dipertahankan saat Pilkada Solo,” ujar dia.

Sementara itu, akademisi dari UNS, Akhmad Ramdhon menyoroti keterlibatan elemen masyarakat dalam mengawal tahapan pesta demokrasi terbesar di Tanah Air. Mereka juga ikut berpartisipasi mendongkrak tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu.

“Tak terdengar isu golput atau istilah cebong dan kampret yang sering muncul pada pemilu sebelumnya. Media mengawal tahapan pemilu, masyarakat sipil juga melakukan hal serupa,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya