SOLOPOS.COM - Caleg DPRD Solo dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sonny, saat berbicara dalam acara Ngabuburit Demokrasi New Comers di Parlemen Solo, Menyala! di The Apic Banyuanyar, Banjarsari, Selasa (19/3/2024) sore. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Pengusaha sukses di bidang food and beverage (FnB) di Solo, Sonny, S. T. banting setir terjun ke politik dan berhasil.

Kali pertama maju sebagai calon anggota DPRD Solo di Pemilu 2024, laki-laki berusia 42 tahun tersebut langsung dinyatakan lolos. Bahkan persentase perolehan suaranya tertinggi dibandingkan caleg lain dari semua parpol.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, Sonny yang maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Kota Solo, meliputi Kecamatan Laweyan, mendapatkan 5.558 suara. Raihan yang luar biasa.

Saat berbincang dengan Solopos.com belum lama ini, pemilik Unknown Coffee Fajar Indah itu menceritakan visinya sebagai seorang pengusaha dan politikus. Intinya, dia ingin dua hal itu bisa berjalan seiring.

“Bukan banting setir. Jalan bareng usaha dan politik. Saya ke politik karena panggilan. Bagaimana saya sebagai pengusaha, terlibat ke masyarakat. Ini kalau bukan karena panggilan hati, pasti berat,” ujar dia.

Sonny mengungkapkan dirinya mempunyai hati melayani masyarakat. Dia ingin bisa membantu lebih banyak orang ketika berada di dunia politik. “Karena ada hati untuk melayani dan terjun ke masyarakat, itu yang membuat saya terjun ke politik. Agar saya bisa membantu lebih banyak orang,” kata dia.

Sonny melihat masih ada masyarakat yang belum beruntung dari sisi ekonomi. “Masih ada sebagian masyarakat yang belum menikmati kehidupan yang lebih layak. Rumah masih dalam kondisi belum layak huni,” kata dia.

Sedangkan dalam keputusannya memilih partai politik, Sonny mempunyai pertimbangan sendiri. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi pilihan hatinya.

“Saya pilih PSI karena partai yang idealis, yang menjaga marwah partainya yang antikorupsi dan antiintoleransi. Dalam hal ini integritas nomor satu. Salah satu concern PSI bagaimana pengelolaan anggaran. Apa kebijakan atau yang dilakukan untuk masyarakat banyak, agar legislatif bisa membantu,” terang dia.

 

Anak Muda jadi Pembeda

PSI tidak ingin anggaran pemerintah hanya menguntungkan perseorangan atau kelompok tertentu. Anggaran harus benar-benar dikelola untuk kesejahteraan masyarakat.

“Seperti soal penggelembungan anggaran, saya lihat yang berani beteriak tentang itu hanya PSI. Makanya saya tertarik dan bergabung,” tandas dia.

Lebih jauh Sonny menyampaikan pandangannya terkait fenomena anak muda ke politik. Dia merasa senang semakin banyak anak muda yang mau masuk politik.

“Memang saya berpikir anak muda apatis awalnya. Emosional itu tergantung jam terbang. Mereka melihat politik hanya berantemnya. Anak muda takut terjun ke politik,” kata dia.

Disinggung modal masuk politik, Sonny mengibaratkan sebuah kapal yang sedang berlayar. “Kita itu ibaratnya sebuah kapal, jangan ikut arus, tapi kita menakhodai kapal itu. Sehingga bagaimana bisa berjalan sesuai relnya. Di mana pun kadang kita terbawa arus. Maka yang penting dibutuhkan, integritas yang pertama, lalu idealisme. Karena menyangkut hati nurani dan kejujuran. Terkadang integritas bisa hilang bila dihadapkan pada beberapa hal,” terang dia.

Sonny mencontohkan posisi anak muda harus berani berbeda dari orang lain saat berhadapan dengan korupsi atau politik yang kotor. “Seperti dalam kasus korupsi, kami sebagai anak muda jangan ikut arus, tapi harus bisa jadi pembeda. Karena politik kotor itu bukan politiknya, tapi oknum yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan kelompok,” tandas dia.

Sonny berpesan kepada anak muda agar menjaga idealisme. Menurutnya, mereka yang akan mewujudkan Indonesia lebih maju hingga era Indonesia Emas.

“Politik adalah jalan untuk membantu masyarakat, menentukan kebijakan pro rakyat, dan membantu lebih banyak lagi masyarakat. Jaga integritas saat terjun ke politik. Integritas harga mati. Jangan kita jual dengan hal-hal yang tidak layak atau tidak pantas,” pesan dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya