Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan kasus penusukan sopir Batik Solo Trans (BST) sudah ditangani kepolisian. “Sudah ditangani Kapolres,” jelas Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (5/4/2024) siang.
Gibran mengimbau semua pihak untuk berhati-hati terkait layanan BST. Unit BST telah dilengkapi kamerea CCTV. “Hati-hati semua ada kamera CCTV. Tapi [kejadian penusukan sopir BST] sudah ditangani Kapolres,” jelas Gibran.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Sebelumnya, seorang pengemudi BST, AY, 55 harus menjalani perawatan di rumah sakit (RS) akibat ditusuk orang saat bertugas di halte dekat RS UNS, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (4/4/2024).
Petugas operasional PT Bengawan Solo Trans/operator BST, Coco, mengatakan semula bus melaju dari arah Solo menuju Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo sekitar 10.50 WIB. Kemudian bus mendahului sepeda motor yang berada di sebelah kiri bus.
“Setelah itu bus berhenti di halte RS UNS, pengemudi sepeda motor merasa dipepet saat bus mendahuluinya. Akhirnya pengemudi sepeda motor masuk ke bus dan menganiaya pengemudi bus BST,” jelas dia.
Coco mengatakan pengemudi dilarikan ke RS UNS dan manajemen sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk memproses kejadian tersebut. Pengemudi digantikan sopir cadangan untuk memberikan pelayanan.
“Layanan BST tetap berjalan, kami ada pengemudi yang bersiaga. Selama di rumah sakit, kami menugaskan pengemudi cadangan,” papar dia.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo Taufiq Muhammad menjelaskan operator BST sudah membuat aduan ke Polisi. AY akan dimintai keterangan setelah kondisinya pulih.
Menurut dia, Dishub Kota Solo akan melakukan langkah antisipasi supaya tidak ada kejadian serupa. Dishub Kota Solo meminta para pengemudi BST untuk menjalankan SOP dalam memberikan pelayanan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
