Soloraya
Selasa, 29 Maret 2022 - 15:02 WIB

Sopir Truk Sering Lakukan Ini saat di Jembatan Jabang Bayi Delanggu

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara kendaraan melintasi di Jembatan Jabang Bayi Delanggu, Minggu (27/3/2022). Jembatan Jabang Bayi Delanggu dinilai menjadi salah satu daerah rawan kecelakaan lalu lintas di Jl. Solo-Jogja. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Jembatan Jabang Bayi Delanggu dinilai menjadi salah satu daerah rawan kecelakaan lalu lintas di Jl. Solo-Jogja. Guna menghindari kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut, para sopir truk yang biasa melintas ternyata memiliki “ritual” tersendiri saat mengendalikan kendaraannya.

Hal itu disampaikan Salah satu warga Dukuh Ngangkruk, Menik, 65, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Minggu (27/3/2022). Menik pernah beberapa kali melihat kecelakaan lalu lintas di Jembatan Jabang Bayi Delanggu. Salah satu kejadian, satu unit mobil terperosok di sisi barat jalan.

Advertisement

“Saat saya tanya mengantuk atau tidak jawabnya tidak. Sopirnya mengira jalannya lurus terus,” ungkap dia.

Baca Juga: Cerita di Jembatan Jabang Bayi Delanggu, Jalan Menikung Dikira Lurus

Advertisement

Baca Juga: Cerita di Jembatan Jabang Bayi Delanggu, Jalan Menikung Dikira Lurus

Ruas jalan raya Solo-Jogja di sekitar jembatan tersebut agak menikung dan menurun dari kedua ruas jalan.

“Kalau truk-truk besar biasanya melintas di wilayah ini membunyikan klakson,” jelas dia.

Advertisement

“Saat itu jalannya baru satu ruas, belum selebar saat ini,” kata Menik.

Baca Juga: Unik! Kisah Penamaan Jembatan Jabang Bayi di Delanggu Klaten

Hingga ada proyek pelebaran ruas jalan Solo-Jogja, makam itu lantas dipindahkan ke sisi timur jalan di tepi perkampungan Dukuh Ngangkruk. Menik tak mengetahui secara persis kapan pemindahan makam bayi itu dilakukan.

Advertisement

Soal sosok bayi yang dimakamkan, dia juga tak tahu persis. Namun, makam bayi itu lantas diberi nama Nyai Roro Welas. Menik mengatakan nama itu diberikan oleh kalangan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

“Sekarang makamnya ada di sebelah timur jalan. Hanya ada satu makam itu,” kata Menik.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif