SOLOPOS.COM - MENYEMATKAN TOPI-Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, menyematkan topi kepada salah satu warga Desa Sambirejo, di Balaidesa Sambirejo, Kecamatan Kemalang, Selasa (17/4/2012). (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

MENYEMATKAN TOPI-Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, menyematkan topi kepada salah satu warga Desa Sambirejo, di Balaidesa Sambirejo, Kecamatan Kemalang, Selasa (17/4/2012). (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng mendatangi dan menemui warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi, di Balaidesa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Selasa (17/4/2012).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kedatangan mereka untuk kesekian kali itu untuk memberikan pemahaman dan sosialisasi mengenai kesiapsiagaan bencana di kawasan tersebut.

Pantauan Solopos.com, sebanyak lebih kurang 75 warga mengikuti kegiatan tersebut. Kasi Pencegahan Bencana BPBD Jateng, Cecep Purnawadi, mengatakan sosialisasi pencegahan dan kesiapsiagaan bencana di Klaten tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam penanggulangan bencana di daerahnya masing-masing.

Selain itu kegiatan itu juga untuk memberikan pemahaman kepada akan arti pentingnya pengurangan risiko bencana agar kepekaan dan responsivitas masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Merapi semakin terasah.

“Karena itu forum ini terbuka bagi setiap warga untuk bertanya mengenai apa pun mengenai kesiagaan di lereng Merapi. Kami juga membutuhkan masukan dari warga, karena penanggulangan bencana ini menjadi urusan bersama,” papar Cecep di Balaidesa Sidorejo, Selasa siang.

Sementara Kepala Pelaksana Harian BPBD Klaten, Sri Winoto menambahkan erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada akhir 2010 lalu, mengakibatkan korban jiwa dan kerugian materi. “Di Klaten sendiri total kerugian mencapai Rp230 miliar, yang meliputi rumah rusak berat, tanaman di ladang, pepohonan yang rusak, fasilitas umum dan sebagainya,”  terangnya Winoto.

Karena itu, sambung dia, guna meminimalisasi kerugian yang kebih besar, maka masyarakat perlu diberikan pengetahuan tentang kesiagaan bencana agar mereka tetap waspada dan antisipasi yang dilakukan juga lebih matang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya