SOLOPOS.COM - Ilustrasi Silat (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, WONOGIRI — Nama Nurhayadi, seorang guru silat di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, menjadi perbincangan. Guru silat itu dituding sebagai dalang di balik hilangnya remaja Wonogiri setahun lalu yang kini telah ketemu, Meyda Tiara Kusuma Wardani, 16.

Sampai saat ini keberadaan Nurhayadi masih misterius. Informasi yang dihimpun Solopos.com, diperoleh beberapa keterangan tentang sosok Nurhayadi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Baca juga: Diduga Kabur Bareng Guru Silat, Ini Pengakuan Meyda Wonogiri

Tak Punya Pekerjaan

Pertama, aktivitas sehari-hari Nurhayadi ialah mengurusi latihan pencak silat. Di luar melatih silat, ia tak memiliki pekerjaan apa pun. Dia sebelumnya tercatat sebagai anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Wonogiri. Namun dia telah dipecat dari keanggotaan setelah tujuh hari setelah yang bersangkutan menghilang bersama Meyda, remaja Wonogiri.

Nurhayadi dinilai telah melanggar kode etik oleh PSHT Cabang Wonogiri. Hal itu diungkapkan Ketua PSHT Cabang Wonogiri, Joko Priyanto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (7/4/2022).

Isi suratnya, Nurhayadi diberhentikan dari segala kegiatan, baik dalam kepengurusan maupun sebagai anggota. Hal itu karena Nurhayadi dengan jelas telah melanggar kode etik organisasi.

Baca juga: Cerita Meyda Wonogiri Setahun Kabur & Takut Pulang ke Rumah

Punya 2 Istri

Kedua, sebelum menghilang bersama Meyda setahun lalu, Nurhayadi telah memiliki dua istri. Anak dari istri pertamanya sudah remaja, usianya sebaya dengan Meyda.

“Dari istri pertama itu sebenarnya sudah mempunyai anak perempuan, usianya sebaya dengan Meyda. Sedangkan dari istri kedua juga sudah menghasilkan anak kecil. Kini sang istri kedua tinggal di Kecamatan Girimarto,” kata Kanitreskrim Polsek Sidoharjo, Aipda Sanusi, mewakili Kapolsek Sidoharjo, AKP Karjo, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (7/4/2022).

Baca juga: Cemceman Sampah Popok, Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Sumber Air Minum?

Aipda Sanusi mengatakan istri kedua guru silat Meyda menempati rumah milik orang tua Nurhayadi. Rumah itu sekaligus menjadi tempat Nurhayadi biasa melatih murid-muridnya tentang ilmu silat. Orang tua Nurhayadi sampai saat ini diketahui masih berada di daerah Cikampek, Kabupaten Karawang.

“Merantau di sana. Dulu saya pernah meminta nomor ponsel ayahnya Nurhayadi, misalnya bertemu Nurhayadi bisa memberi kabar agar kami jemput. Tapi enggak dikasih, alasan ayahnya Nurhayadi enggak punya HP,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya