Soloraya
Senin, 29 Agustus 2011 - 14:02 WIB

SPBU kantung tambah stok premium 100%

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Dok. SOLOPOS), PEMBATASAN BBM -- Konsumen membeli bahan bakar premiun di salah satu SPBU di Jl MT Haryono, Solo, Selasa (23/11). Mulai Januari 2011 pemerintah akan membatasi penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan produksi tahun 2005 ke atas. (JIBI/SOLOPOS/Alfian Maulana Latief)

Sukoharjo (Solopos.com)–Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Begajah, Sukoharjo, yang ditunjuk sebagai SPBU kantung selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2011 di Sukoharjo menambah persediaan premium hingga 100% untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.

Advertisement

Supervisor SPBU Begajah, Ahmad Hanafi, menyebutkan penunjukkan sebagai SPBU kantung menyebabkan SPBU-nya harus menyediakan bahan bakar cadangan untuk seluruh SPBU di wilayah Kabupaten Sukoharjo jika sewaktu-waktu mengalami kekosongan.

Hal itu, kata dia, berlangsung sekitar dua pekan sejak H-5, Kamis (25/8/2011), sampai H+7 pekan pertama September.

“Dalam kondisi normal DO (delivery order-red) premium SPBU Begajah hanya mencapai 24.000 liter per hari. Tapi dengan penunjukkan menjadi SPBU kantung oleh PT Pertamina, jumlahnya ditambah menjadi 40.000 liter sampai 48.000  liter atau naik 50 persen sampai 100 persen,” ujarnya ditemui Espos di sela-sela kesibukannya di SPBU Begajah, Senin (29/8/2011).

Advertisement

Hanafi menyatakan SPBU-nya harus melayani 23 SPBU di segenap penjuru wilayah Sukoharjo jika ada yang mengalami kekosongan stok. Menurut dia, meski jumlah stok yang disediakan tidak cukup banyak, sejauh ini tidak pernah terjadi kekurangan sehingga SPBU mengalami kekosongan.

Pada bagian lain kemukakan, peningkatan permintaan premium mengalami kenaikan H-5, Kamis (25/8/2011). Kecenderungan konsumsi premium terus bertambah mendekati puncak berlangsungnya arus mudik. Hal yang sama, kata Hanafi, diperkirakan terjadi saat arus balik.

“Mulai H-5 sudah ada kenaikan sekitar lima persen, lalu H-3 naik lagi jadi 20-an persen sampai sekarang,” jelasnya.

Advertisement

Hanafi mengatakan keberadaan atau lokasi SPBU umumnya ikut mempengaruhi besaran kenaikan permintaan bahan bakar. Hal itu karena pengendara akan lebih memilih SPBU yang berada di sisi kiri jalan agar tidak perlu menyeberang untuk mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas. Terkait angka kenaikan konsumsi itu, dia menyebut seluruhnya berasal dari para pemudik yang melintas.

“Saat arus mudik SPBU Begajah berada di sisi kanan jalan, karena itu lonjakan permintaan tidak terlalu signifikan. Tapi mungkin nanti beda lagi saat arus balik, diprediksi naik jauh lebih besar dengan kisaran mencapai 50-an persen dibanding ketika arus mudik yang hanya 20-an persen. Tapi itu juga sudah diantisipasi kenaikan permintaannya,” pungkasnya.

(try)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif