SOLOPOS.COM - Wabup Sragen, Suroto, saat manasik haji di Gedung IPHI Sragen, Selasa (9/5/2023). (Istimewa/Kemenag Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen akan memberangkatkan 943 calon haji (calhaj) tahun 2023 ini. Calhaj termuda Sragen datang dari Kecamatan Kedawung atas nama Rossi Lutfi Anggraini yang baru berusia 20 tahun. Sedangkan predikat calhaj tertua dipegang oleh Sunyoto dari Kecamatan Gesi dengan usia 90 Tahun.

Para jemaah calhaj ini mengikuti manasik haji yang digelar Kemenag Sragen selama dua hari sejak Selasa (9/5/2023) di Gedung IPHI Sragen. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Bupati Srage, Suroto. “Selamat kepada para tamu-tamu Allah, para dhuyufurrohman yang akan melaksanakan ibadah haji tahun ini. Semoga Bapak Ibu semua dapat melaksanakan syarat, rukun, wajib dan sunnah haji dengan sebaik-baiknya dan tentunya harapan dan doa kita agar semua mendapatkan predikat haji yang mabrur’’ kata dia dalam sambutannya seperti dikutip dari situs Kemenag, Rabu (10/5/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dari 943 calhaj, yang telah melunasi biaya ibadah haji 898 orang. Sementara jemaah calhaj cadangan disiapkan 45 orang. Seperti diketahui biaya pejalan ibadah haji tahun ini senilai Rp90.050.637,26 per jemaah haji reguler. Angka ini terdiri atas dua komponen, yaitu Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung calhaj dengan rata-rata Rp49.812.700,26 (55,3%) dan penggunaan nilai manfaat per calhan sebesar Rp40.237.937 (44,7%).

Dengan skema ini, penggunaan dana nilai manfaat keuangan haji secara keseluruhan sebesar Rp8.090.360.327.213,67. Adapun jemaah yang sudah melunasi biaya haji pada tahun 2020, tidak perlu membayar tambahan pelunasan.

Wabup menambahkan, tahun ini Pemkab menegaskan delapan orang sebagai petugas haji daerah. Mereka terdiri atas tenaga kesehatan dan pembimbing ibadah haji. Pemkab juga menyediakan armada untuk mengantarkan dan menjemput jemaah calhaj dari Sragen ke bandara.

Kepala Kantor Kemenag Sragen, Ihsan Muhadi, menyampaikan penting bagi jemaah calhaj untuk mengikuti manasik, mulai tingkat kabupaten hingga kecamatan. Ini agar calhaj memiliki kesiapan, baik ilmu dan fisik, serta bekal untuk melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci nanti.

“Penting juga agar ibadah haji yang dilakukan itu sesuai tuntunan, jadi menjadi haji yang diterima Allah dan mabrur,” kata Ihsan Muhadi.

Ia menyebut rata-rata calhaj dari Sragen berusia lanjut meski ada beberapa yang masih muda. Di antaranya Rossi Lutfi yang tercatat sebagai calhaj termuda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya