Soloraya
Jumat, 13 Mei 2022 - 13:12 WIB

Sragen Createa Festival 2022 Dibuka dengan Penampilan 10 Anak SLB  

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para siswa anggota Percussion Club SLB C YPSLB Gemolong, Sragen, tampil sebagai pembuka dalam SCF #7 di Kompleks Setda dan Jl. Ade Irma Suryani Sragen, Jumat (13/5/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Sepuluh anak siswa sekolah luar biasa (SLB) Gemolong jadi bintang tamu acara pembukaan Sragen Createa Festival (SCF) #7 di kompleks Setda Sragen, Jumat (13/5/2022). Anak-anak berkebutuhan khusus dari Percussion Club SLB C Yayasan Pembina Sekolah Luar Biasa (YPSLB) Gemolong, Sragen itu menampilkan musik perkusi.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dispora) Sragen, Yuniarti, menerangkan kegiatan SCF #7 ini dibiayai dengan APBD 2022 dan sebagai rangkaian dalam perayaan Hari Hadi Ke-276 Kabupaten Sragen. Dia menerangkan pada SCF kali ini mengambil tema besar Festival The dengan tujuan untuk membangkitkan jiwa kewirausahaan dalam meracik teh.

Advertisement

“Selain itu bisa menginspirasi dan menambah pengetahuan tentang teh untuk menggerakan ekonomi di Sragen. Banyak komunitas pecinta teh dalam kegiatan ini. Setidaknya ada 20 stan dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) teh dan UMKM lainnya yang berpartisipasi dalam SCF ini. Kegiatan ini juga untuk meramaikan pameran dan kontes bonsai nasional di Alun-alun Sragen,“ jelasnya. SCF #7 digelar selama tiga hari hingga Minggu (15/5/2022).

Sementara itu, Guru SLB C YPSLB Gemolong, Sragen, Kurnia Deasy Putri Angraini, menyampaikan Percussion Club merupakan kegiatan ektrakurikuler di sekolahnya. Penampilan para siswanya di hadapan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menurut Kurnia, membuktikan anak-anak dengan keterbatasan mampu percaya diri. Sepuluh anak yang tampil merupakan anak tunagrahita dan down syndrome.

Baca Juga: Kalahkan Bupati, Sekda Sragen Juarai Lomba Masak Soto

Advertisement

“Mereka hanya berlatih selama empat hari dan ternyata bisa langsung pentas dengan percaya diri tampil di hadapan orang banyak,“ ujar Putri, sapaan akrabnya.

Dia menerangkan pada penampilan di SCF ini, klub perkusi SLB C YPSLB Gemolong tidak menggunakan alat musik perkusi seperti barang bekas dan sebagainya. Ini untuk mempermudah anak dalam menghafal gerakan dan agar anak lebih terlihat natural dalam penampilannya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif