Solopos.com, SRAGEN — Pasca-Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Soloraya, termasuk Sragen digoyang gerakan anti-swapraja yang menentang birokrasi tradisional, utamanya Kasunanan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran.
Pasca-kemerdekaan, wilayah yang semula milik mereka kemudian disatukan dengan nama Daerah Istimewa Surakarta. Sebelumnya, di Surakarta terdapat tiga pemerintahan yang berbeda, yaitu Kasunanan Surakarta, Kadipaten Mangkunegaran dan Residen Belanda.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.