SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan es (JIBI/Madiunpos.com/Dok.)

Solopos.com, SRAGEN — Tujuh tahun lalu, tepatnya pada 24 November 2014, bencana alam berupa hujan es dan angin kencang melanda Bumi Sukowati. Angin kencang disertai hujan es itu melanda Desa Kalimacan dan Sambirembe, Kecamatan Kalijambe, Sragen.

Solopos.com edisi Senin (24/11/2014) mengabarkan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Tapi kerugian materiil akibat bencana itu mencapai ratusan juta rupiah. Informasi yang dihimpun Solopos.com, amukan angin kencang membuat puluhan rumah warga dua desa rusak dan pepohonan tumbang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebagian besar rumah warga yang rusak yaitu karena genteng tersingkap. Tidak ada laporan rumah roboh akibat bencana tersebut.
Dua kandang ayam milik Sukardi, 68, di Dukuh Tegalrejo RT 001 Kalimacan, ambruk diterjang puting beliung. Ribuan ayam pedaging siap jual mati tertimpa atap kandang. “Selain angin kencang ada hujan es juga,” tutur dia.

Baca Juga: 29 Bencana Terjadi di Sukoharjo, Paling Banyak Puting Beliung

Sukardi mengatakan sebagian ayam yang selamat langsung dijual kepada pedagang. Alasannya, dia sudah tidak mempunyai kandang untuk memelihara ayam. “Beruntung masih ada yang hidup. Langsung saya jual,” imbuh dia.

Sukardi mengaku kerugian materiil akibat ambruknya dua kandang dan matinya ribuan ayam siap jual miliknya mencapai Rp600 juta. Dia berharap ada bantuan dari pemerintah. “Kerugian total sampai Rp600 juta,” aku dia.

Terpisah, Kasi Trantib Kalijambe kala itu, Agus Subagyo memastikan tidak ada korban jiwa dan luka dalam musibah yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB tersebut. Pada Senin pagi warga bergotong royong memperbaiki rumah yang rusak. Agus mencatat, puting beliung membuat 39 rumah di Sambirembe rusak. Rinciannya, sembilan rumah di RT 006, dan 30 rumah di RT 008.

Baca Juga: Diawali Getaran, Kronologi Rumah di Wonogiri Roboh Tertimpa Longsor

“Kerusakan rumah hanya di bagian atap. Genteng tersingkap karena angin,” tutur dia. Kerusakan paling parah terjadi di rumah milik Komadi, warga RT 007 Desa Sambirembe. Pasalnya rumah tersebut tertimpa pohon yang tumbang. “Tapi pemilik rumah selamat. Warga sudah bergotong-royong,” imbuhnya kala itu.

Di sisi lain Kepala Badan Kesbangpolinmas Sragen kala itu, Giyadi, mengatakan ancaman bencana alam angin kencang selalu mengintai sepanjang peralihan musim. Warga diminta selalu waspada terhadap bahaya laten angin kencang.

Giyadi juga mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan supaya mewaspadai bahaya tanah longsor. Dia mencontohkan wilayah Kecamatan Sambirejo dan Kalijambe. “Selalu waspada bila hujan turun,” seru dia.

Baca Juga: Diterjang Puting Beliung, 17 Rumah di Wonosamodro Boyolali Rusak Berat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya