SOLOPOS.COM - (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Sepuluh tahun lalu, tepatnya pada 31 Oktober 2011, terjadi sebuah insiden perampokan tokoh emas di Kecamatan Gondang, Sragen, dengan kerugian cukup besar.

Solopos.com edisi Senin (31/10/2011) mengabarkan perampok itu terdiri atas tiga orang. Saat beraksi, mereka membekali diri dengan senjata api jenis pistol. Mereka berhasil menguras Toko Emas Glatik di Jl Raharjo No 56, Kios Pasar Gondang, Sragen, Senin siang, sekitar pukul 13.00 WIB.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Baca Juga: Sadis, 2 Perampok di Sragen Tusuk Korbannya Berkali-Kali Pakai Gunting

Perhiasan berupa kalung dan gelang seberat lima kilogram senilai Rp 1,5 miliar amblas dirampok. Tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam aksi perampokan itu. Keterangan yang dihimpun Solopos.com di tempat kejadian perkara (TKP), perampokan itu bermula saat toko emas milik Supranoto itu dijaga oleh empat orang karyawan, yakni tiga orang perempuan dan satu orang pria.

Mereka terdiri atas Tanti, 16, Rima, 22, Endang, 20, dan Tommy, 16. Saat kondisi jalan di depan toko sepi, tiba-tiba ada tiga orang perampok datang ke toko emas. Mereka menodongkan Senpi pistol hingga membuat keempat penjaga toko ketakutan.

Tiga orang perampok dengan mengenakan jaket warna hitam dan mengenakan helem cakil warna hitam dengan penutup muka langsung berbagi peran. Satu orang tetap dalam posisi menodongkan pistol ke pejaga toko. Satu orang lagi menguras perhiasan kalung dan gelang di dalam etalase dengan memecah kaca etalase. Satu orang lainnya berjaga-jaga di luar toko dengan menggunakan dua pistol.

Baca Juga: Ditangkap, Perampok Pet Shop di Sragen Ngaku Buang Uang Rampokan ke Kali

Setelah lima kilogram perhiasan emas dimasukan ke dalam karung, ketiga perampok kabur dengan mengendarai motor Kawasaki Hinja warna hijau dan Hondal Supra X 125 warna kombinasi hitam silver ke arah timur.

Ketiga perempuan itu masih syok dan terus mengeluarkan air mata. Beruntung ada Ning, 17, teman sekerjanya yang segara datang menenangkan mereka.

“Saat itu saya sedang pulang di rumah majikan. Tiba-tiba, mbak Endang datang melaporkan adanya perampokan itu. Bu Christina, majikan saya segera malaporkan kejadian itu ke polisi dan saya datang ke toko bersama Pak Supranoto. Dari pengakuan teman-teman saya, jumlah perampoknya ada tiga menggunakan pistol semua,” urai Ning, saat dijumpai Solopos.com di TKP.

Baca Juga: Pet Shop di Sragen Dirampok, Penjaga Toko Diancam dengan Sajam

Kapolsek Gondang kala itu, AKP Sudira, bersama tim olah TKP Polres Sragen langsung datang ke lokasi kejadian. Mereka segera memasang police line di sekitar toko emas agar warga sekitar tidak menganggu proses olah TKP. Tak lama kemudian, Kasatreskrim Polres Sragen kala itu, AKP Y Subandi juga datang untuk memimpin langsung olah TKP.

“Ada lima orang anggota tim olah TKP Polres Sragen dibantu aparat Polsek Gondang. Kami masih menyelidiki kasus ini. Untuk tindak lanjutnya masih menunggu hasil oleh TKP. Yang jelas kasus perampokan toko emas di Gondang baru kali pertama terjadi. Setelah olah TKP, kami akan memintai keterangan beberapa orang saksi,” imbuhnya kala itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya