SOLOPOS.COM - Pemimpin Redaksi Solopos Rini Yustiningsih (kiri) memandu Talkshow Nyengkuyung Soloraya #2 dengan menghadirkan empat narasumber, salah satunya Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, di Pendapa Sumonegaran Rumdin Bupati Sragen, Selasa (30/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu).

Solopos.com, SRAGEN — Potensi yang dimiliki Kabupaten Sragen ternyata sudah mendunia sejak lama terutama dari sektor pertanian dan pariwisata.

Misalnya, produk pangan Sragen masuk ke FKS Food dan diolah menjadi produk ekspor, keberadaan Situs Manusia Purba di Sangiran pun dikenal para wisatawan mancanegara.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Semua itu karena keramahan warga dan pemerintahnya dalam mendatangkan investor ke Bumi Sukowati yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya.

Fakta Sragen mendunia itu mencuat dalam Talkshow Nyengkuyung Soloraya #2 yang digelar Solopos Media Group dengan tema Gotong-royong Nyawiji Kanggo Sukowati di Pendapa Sumonegaran, Sragen, Selasa (30/5/2023).

Diskusi yang masuk dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-277 Kabupaten Sragen itu menghadirkan stakeholders yang kompeten di bidangnya masing-masing.

Mereka terdiri atas Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati; Pimpinan Cabang Perum Bulog Surakarta Andy Nugroho; Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran Iskandar Mulia Siregar; dan Corporate Secretary FKS Food Sragen, Michael H. Hadylaya.

Jalannya diskusi yang santai dan menarik itu dipandu Pemimpin Redaksi Solopos Media Group, Rini Yustiningsih.

Bupati Yuni mengawali diskusi  dengan mengupas persoalan infrastruktur jalan dan jembatan yang belum menjamah ke seluruh wilayah Sragen lantaran adanya pandemi Covid-19 selama dua tahun.

Yuni, sapaannya, mendapat sentilan dari warga secara langsung supaya jalan rusak diperbaiki. Kritik halus warga Sragen itu disampaikan saat bertemu Bupati di sela-sela konser musik Hari Jadi Sragen di Alun-alun dan saat kirab pakaian adat Hari Jadi di sepanjang Jalan Veteran Sragen.

Padahal di 2023, Pemkab Sragen sudah menyiapkan Rp130 miliar lebih untuk pembangunan infrastruktur.

Yuni menyampaikan infrastruktur menjadi penyokong dalam investasi di Sragen. Dia sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah yang mencakup enam rencana detail tata ruang (RDTR) lengkap dengan potensi investasinya.

Seperti kawasan Sambungmacan-Gondang yang diarahkan menjadi kota mandiri. Penataan ruang tersebut ternyata mampu menjadi daya tarik bagi Sragen untuk mendatangkan investor, baik dalam negeri maupun investor penanaman modal asing (PMA).

“Di 2022 lalu target investasi Rp1,5 triliun bisa tercapai Rp2,2 triliun. Pada Juni 2023 ini, realisasi investasi sudah mendekati Rp2,2 triliun. Semua itu karena Sragen ramah investasi dengan memberi kemudahan perizinan dan iklim kondusif baik sosial maupun politik. Investor yang masuk justru lebih banyak PMA,” ujarnya.

Yuni mengungkapkan potensi investasi di Sragen cukup banyak, seperti di sektor pertanian karena Sragen lumbung pangan nasional; perikanan dengan adanya Waduk Kedung Ombo (WKO); serta potensi pariwisata dan industri yang tumbuh di Sragen.

Kualitas Pangan

Pemimpin Cabang Perum Bulog Surakarta, Andy Nugroho, menambahkan kualitas pangan (beras) di Sragen lebih bagus bila dibandingkan daerah lain di Soloraya. Dalam penyerapan beras di Bulog, Andy menyebut porsi untuk Sragen samapi 30%.

“Di MRMP [Modern Rice Milling Plan] Bulog, produksi beras dari Sragen memiliki daya tarik tersendiri. Berasnya beda, rasanya lebih pulen dan visualnya lebih putih. Ini kemungkinan bawaan dari unsur tanah di Sragen. Produksinya bagus dan kualitasnya pun bagus,” katanya.

Kualitas pangan di Sragen yang baik itu membuat FKS Food tumbuh dengan olahan makanan yang diproduksi skala ekspor. Corporate Secretary FKS Food Sragen, Michael H. Hadylaya, melihat Sragen menjadi tempat yang punya nilai sentimentil karena Sragen ini menjadi core FKS Food.

Dia menyatakan semua produk makanan seperti taro, mi kremes, dan seterusnya yang dieskpor keluar negeri itu berasal dari Sragen.

“Orang cerita Sragen, kami punya cerita kabupaten dengan potensi mendunia. Sragen ini spesial. Produk-produk kami dihasilkan di Sragen. Semua itu tidak lepas dari pembangunan dan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Sragen. Saya punya pengalaman tersendiri dalam mengurus perizinan di Sragen yang menyenangkan dan mudah, birokratnya ramah,” ujarnya.

Michael melihat perizinan menjadi salah satu indikator keberhasilan Pemkab Sragen dalam menjaga daya beli masyarakat. Dia menerangkan warga Sragen dengan upah Rp2 juta per bulan itu bisa hidup seperti upah Rp4 juta di Jakarta.

Menjaga daya beli masyarakat inilah, bagi Michael, menjadi bentuk keberhasilan Sragen yang tidak kasat mata.

“Inilah keunikan Sragen. Saya apresiasi Sragen, bagaimana keramahannya bukan hanya di tataran elitnya tetapi sampai ke warganya. Ini modal sosial dan jadi daya pembeda bagi Sragen,” katanya.

Selain olahan pangan yang mendunia, Sragen juga menyimpan potensi pariwisata berkelas dunia. Kepala BPSMP Sangiran Iskandar Mulia Siregar menyatakan 50% fosil yang ada di seluruh dunia itu ada dan ditemukan di Sangiran.

Dia menyebut fosil yang paling ngehit berupa tengkorak homo erectus yang hidupnya diperkirakan 800.000 tahun yang lalu. Koleksi yang dimiliki Museum Sangiran, kata Iskandar, mampu mendatangkan pengunjung luar biasa.



“Pada 2022 jumlah kunjungan mencapai 140.000 orang. Tahun 2023 ini naik lagi. Hingga April 2023 saja, kunjungan Sangiran mencapai 57.000 orang. Kami terus bertransformasi secara kelembagaan menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sehingga bisa mendatangkan manfaat yang lebih besar,” katanya.

Iskandar terus memoles Sangiran dalam kemasaran yang lebih modern sehingga menjadi daya tarik bagi kaum milenial yang suka dengan digital.

Dia mengenalkan fosil-fosil temuan dengan pendekatan teknologi kekinian. “Tantangan sekarang terletak pada infrastruktur antarklaster di Sangiran yang belum semua baik. Infrastruktur yang baik memudahkan pengunjung datang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya