SOLOPOS.COM - Sejumlah perahu ditambatkan di dermaga Gunung Kemukus di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Selasa (11/7/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemkab Sragen meminta kepada pemerintah pusat agar dibuatkan dermaga yang representatif di Waduk Keduk Ombo (WKO) dan Gunung Kemukus. Dermaga itu untuk mendukung wisata perahu yang akan dikembangkan di dua destinasi plesiran keluarga tersebut.

Permintaan tersebut disampaikan Bupatti Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat menerima kunjungan Komisi V DPR di Objek Wisata Gunung Kemukus Pendem, Sumberlawang, Sragen, Selasa (11/7/2023). Kunjungan kerja (kunker) itu dipimpinan Andi Iwan Darmawan Aras.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Permintaan Bupati Yuni langsung direspons pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pemkab Sragen diminta berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah II Jawa Tengah (Jateng).

Dalam pertemuan itu, Bupati Sragen mengklaim sudah mendapatkan izin operasional 30 unit perahu yang bisa melayani pelayaran di perarian WKO. Titik startnya dari Gunung Kemukus hingga ke Boyolali melalui petilasan Nyi Ageng Serang di tengah WKO. Untuk mendukung wisata air itu, Bupati menilai perlu ada dermaga yang representatif. Dermaga yang ada saat ini dinilai kurang mendukung Gunung Kemukus sebagai objek wisata keluarga.

Permintaan Bupati Sragen itu direspos Andi Iwan Darmawan Aras dengan meminta Kementerian Perhubungan untuk menjawabnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Transportasi, Sungai, Danau, dan Penyeberangan (TSDP) Kemenhub, Bambang Siswoyo, menjelaskan dermaga itu sudah pernah dibangun Ditjen Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (LLASDP) Kemenhub. Dermaga itu sekarang sudah diserahkan sebagai aset Pemkab Sragen lagi.

“Bila Pemkab berkeinginan untuk dibangun dermaga yang representatif di area Gunung Kemukus, mereka bisa berkoordinasi dengan BPTD Wilayah II Jateng. Aset itu harus dihibahkan kembali ke pemerintah pusat kalau ingin dibangunkan pemerintah pusat,” jelasnya.

Lebih jauh dia mengatakan pengelolaan dermaga ke depan juga harus jelas. Kalau nanti dihibahkan kembali ke daerah, menurut Bambang, ada hal-hal yang perlu dilaksanakan. “Saat ini kalau pembangunan, kriterinya begitu. Lahannya harus jelas. Siapa nanti yang mengelola juga jelas. Perencanaan dengan DED [detail engineering design] dan SID, serta dokumen lainnya sudah dilengkapi. Jalan akses sudah ada,” kata Bambang.

Lebih jauh ia menjelaskan desain dermaga nanti yang membuat Pemkab menyesuaikan dengan kultur daerah. Kemenhub tidak akan intervensi yang mendesain dermaganya.

Bupati Yuni mengaku tak masalah jika aset daerah dihibahkan ke pusat agar bisa mendapatkan manfaat yang lebih besar. Meski demikian, ia merasa perlu mengkaji dulu dengan dinas terkait soal penyerahan aset daerah tersebut.

“Ke depan di WKO itu bisa diadakan festival perahu dan kegiatan lainnya. Prinsipnya perlu diadaikan kegiatan yang bisa menghidupkan badan usaha milik desa (BUMDesa) di wilayah Sumberlawang, khususnya di Desa Pendem, Desa Ngargotirto, dan Desa Ngargosari. Kami berharap Kemukus bisa membawa perubahan untuk semua,” kata Yuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya