Soloraya
Jumat, 25 Maret 2022 - 12:51 WIB

Sragen Siap Terima Pemudik, Salat Idulfitri Berjamaah Kembali Digelar

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ribuan warga Sragen mengikuti Salat Id di jalan Sragen-Ngawi depan Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen, Minggu (25/6/2017). (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Setelah disetop dua tahun, Pemkab Sragen akan kembali menggelar Salat Idulfitri berjamaah tanpa jaga jarak. Pemkab juga membuka pintu bagi kedatangan para pemudik pada Lebaran tahun ini setelah sempat dilarang di dua tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19.

Salat Idulfitri berjamaah akan digelar di dua lokasi, yakni Alun-alun Sasana Langen Putra dan Jl. Raya Sukowati. Sementara open house bagi para pejabat masih dilarang. Oleh karenanya, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, tidak akan menggelar open house tahun ini.

Advertisement

Ditemui di Desa Kliwonan, Masaran, Sragen, Jumat (25/3/2022), Bupati Yuni mengatakan pemkab akan mengikuti aturan pemerintah pusat tekait Salat Id dan open house. Karena tidak ada lagi ada aturan jaga jarak, maka Bupati tidak membatasi jumlah warga yang mengikuti Salat Id berjamaah.

Baca Juga: Pemkab Sragen Aktifkan Kembali Safari Ramadan dan Tarawih Keliling

“Paling nanti menutup Jl. Raya Sukowati sebentar untuk Salat Id. Dalam pelaksanaan Salat Id itu tidak memungkinkan dibatasi. Meskipun boleh tidak jaga jarak, wajib memakai masker,” jelas Yuni.

Advertisement

Terkait sudah kembali dibolehkannya mudik, Bupati menyatakan akan tetap mewaspadai potensi terjadinya penularan Covid-19. Salah satunya dengan mendirikan pos penjagaan. Petugas jaga akan mengecek kelengkapan vaksinasi pemudik melalui aplikasi PeduliLindungi.

“Ya, nanti dicek secara random saja di exit tol atau rest area. Kalau ditemukan ada yang belum vaksin booster ya divaksin di tempat,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Hargiyanto, mengatakan yang penting pemudik sudah divaksin dosis kedua. Capaian vaksin dosis kedua di Sragen sendiri saat ini, mencapai 86%. “Kalau harus vaksin booster itu sulit karena anggapan masyarakat pandemi seolah-olah sudah rampung. Capaian vaksin booster sekarang hampir 12%. Kalau dalam sebulan ini mengejar vaksin booster tidak memungkinkan,” jelasnya.

Advertisement

Baca Juga: Habib Syech Bakal Selawatan di Gunung Kemukus

Hargiyanto mengatakan untuk antisipasi meledaknya permintaan vaksin booster, warga bisa datang ke puskesmas. Stok vaksin tetap ada tetapi sesuai kebutuhan dari masing-masing puskesmas.

Di sisi lain, Hargiyanto juga menerangkan angka kasus aktif Covid-19 cenderung menurun. Jumlah kasus terakhir, ujar dia, tinggal 108 kasus, dengan 68 orang di antaranya dirawat di rumah sakit.

“Di Technopark sekarang sudah kosong tidak ada penghuninya. Kasus aktif itu setiap hari terus menurun,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif