SOLOPOS.COM - Logo baru Sragen United. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Semua pihak diharapkan saling membuka diri dan bekerja sama untuk kemajuan persepakbolaan Sragen.

Klub-klub sepak bola di Sragen bisa memanfaatkan hadirnya Sragen United sebagai pemicu bagi para pemain untuk lebih tekun dan sungguh-sungguh berlatih. Komunitas sepak bola Sragen akan lebih hidup dan maju.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Harapan dan imbauan itu disampaikan tokoh penggemar sepak bola Sragen, Rus Utaryono, kepada Solopos.com, Minggu (10/9/2023). Rus menjelaskan perlu dipahami bahwa Sragen United itu klub yang sudah terdaftar sebagai korporasi atau perseroan terbatas (PT).

Dia mengatakan sebagaimana regulasi yang berlaku, klub boleh memilih homebase dalam satu wilayah kompetisi.

“Sedangkan PSISra masih klub amatir. Bahkan sejak dulu sesungguhnya tidak punya pemain binaan sendiri. PSISra semacam organisasi sepak bola yang eksistensinya untuk mewakili Sragen dalam kompetisi PSSI dan pemainnya diambil dari klub-klub sepak bola yang ada di Sragen,” jelasnya.

Rus mengatakan dalam kepengurusan PSISra periode lalu pernah didiskusikan untuk melegalformalkan PSISra sebagai klub korporasi tetapi belum dapat mengambil keputusan. Atas dasar kondisi itulah, Rus menyarankan sebaiknya semua pihak saling membuka diri, syukur bisa bekerja sama.

“Klub-klub Sragen bisa memanfaatkan Sragen United sebagai pemicu untuk lebih tekun dan sungguh-sungguh berlatih. Pelatih-pelatih akan dapat sharing soal-soal kepelatihan dari pelatih luar. Para pemain-pemain Sragen juga lebih termotivasi sehingga komunitas bola Sragen akan lebih hidup dan maju,” terangnya.

Dia mengimbau untuk kemajuan sepak bola Sragen janganlah saling alergi satu sama lain tetapi saling berkerja sama. Dia mengatakan Stadion Taruna itu milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen sehingga Pemkab yang memiliki otoritas untuk pemanfaatannya.

Ketua Umum PSISra, Titon Darmasto, menyampaikan tidak masalah dengan adanya Sragen United untuk bersama-sama mengembangkan sepak bola di Sragen.

Dia mengatakan Sragen United ini klub swasta dan PSISra merupakan klub pelat merah. Pada tahun lalu, terang dia, PSISra ikut kompetisi Piala Soeratin di Pekalongan, 4-8 Desember 2022. Pada 2023 ini, Titon juga bersiap untuk ikut kompetisi Piala Soeratin.

“Kami sudah rapat dengan Askab PSSI Sragen. Pendaftarannya kemungkinan mundur. Pada Piala Soeratin 2022 lalu, kami pembiayaan mandiri, yakni menggunakan dana pribadi saya selaku Ketua PSISra dan pengurus lainnya juga membantu. Kekurangannya kami mintakan bantuan ke Askab, juga dibantu. Pada Piala Soeratin 2023 ini, kami meminta dibantu Askab terkait dana pemerintah. Sampai hari ini kami belum mendapat support penuh dari KONI,” jelas Titon.

Titon menerangkan untuk maju ke Liga III, PSISra perlu ada tambahan dan suntikan anggaran dari Pemkab. Dia mengatakan kalau Sragen United ikut Liga III justru akan lebih menyemarakkan Liga III.

Dia mengatakan tim PSISra untuk maju Liga III tetapi untuk danannya masih menunggu dari Askab.

“Kalau sponsor bisa minta ke BUMD dan perusahaan swasta agar PSISra bisa bersaing di Liga III. Kami tetap menunggu dari Askab terkait dengan anggaran untuk maju ke Liga III. Kebutuhan dananya sekarang sudah di atas Rp300 juta,” kata Titon saat ditemui, Jumat (8/9/2023) sore.

Titon menerangkan ada kemungkinan pemain di PSISra bergabung dengan Sragen United tetapi syarat dan ketentuan berlaku. Dia mengatakan Sragen bisa memperkuat tim yang siap ke Liga III.

“Terkait dengan adanya spanduk dan MMT di stadion itu dari suporter. Ya, mereka bebas meluapkan isi hati daripada vandalisme,” ujarnya

Titon mengakui pemain PSISra itu diambil dari klub-klub di Sragen, yakni pemain yang bagus diseleksi. Dia berharap PSISra bisa ikut kompetisi Liga III dan Piala Soeratin tetapi kembali menunggu keputusan Askab.

Ketua Askab PSSI Sragen, Supriyadi, menyadari dari dulu PSISra itu amatir yang dibiayai APBD. Dia mengatakan Askab sudah meminta ke KONI terkait anggaran sepak bola tetapi tidak diberi karena anggarannya digunakan untuk Porprov.

“PSISra itu pada 2017 atau 2018 lalu pernah ikut Liga III dengan mengambil pemain dari SSB [Sekolah Sepak Bola] di Sragen. Tahun kemarin ikut Piala Soeratin saja, dananya tombok. Kalau Sragen United masuk dan mewadahi bola di Sragen, kami senang sekali. Apalagi ada yang mau membiayai PSISra tambah senang banget,” katanya.

Supri mengungkapkan pendaftaran Liga III itu di Oktober 2023 mendatang. Soal Piala Soeratin, Supri juga sudah bicara dengan Ketua PSISra tetapi tidak ada anggarannya.

“Kasihan pemain bola di Sragen, kami tidak punya ragat. Orang boleh berpendapat apa saja untuk kemajuan bola di Sragen tetapi saya minta memberi solusi soal dana,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya