SOLOPOS.COM - Logo baru Sragen United. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Manajemen baru Sragen United menyayangkan penolakan izin penggunaan Stadion Taruna sebagai tempat latihan dan homebase bagi klub berjuluk laskar Gajah Purba tersebut.

Hingga kini manajemen masih mencari lokasi untuk tempat latihan para pemain Sragen United. Presiden Klub Sragen United, Ilyas Akbar Almadani mengatakan manajemen mulai melakukan persiapan menjelang keikutsertaan Sragen United di Liga 3 Musim ini.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Selain membranding klub berjuluk laskar Gajah Purba dengan logo baru, juga mempersiapkan tempat latihan (homebase) bagi para pemain. Namun sayangnya permohonan pengajuan izin penggunaan tempat latihan di Stadion Taruna ditolak Pemkab Sragen melalui Dinas Pariwisata dan Olahraga (Disparpora) setempat.

“Persiapan menghadapi Liga 3 sudah mencapai 90 persen, hanya tinggal masalah stadion dan lapangan,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (16/10/2023).

Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar ini mengatakan beberapa bulan lalu manajemen sudah mengajukan izin penggunaan Stadion Taruna sebagai homebase Sragen United. Namun izin tersebut ditolak Pemkab Sragen dengan alasan tak jelas.

Pihaknya pun sangat menyayangkan penolakan tersebut. Padahal manajemen memiliki niatan ingin memajukan sepak bola Sragen.

“Manajer kami juga orang asli Sragen yang kini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Sragen. Tapi kita tidak dibolehkan untuk berlatih sama sekali di Stadion Taruna,” kata dia.

Pemilihan Stadion Taruna sebagai homebase Sragen United bukan tanpa alasan. Manajemen menilai secara sarana dan prasarana, Stadion Taruna layak digunakan sebagai tempat latihan pemain Sragen United. Lokasi ini juga sempat digunakan untuk tempat latihan Persis Solo.

“Kami niatnya ingin membangkitkan Liga 3 sepak bola Sragen. Apalagi jika melihat sekarang PSISra belum ada tanda-tanda melaju ke Liga 3 musim ini,” katanya.

Ilyas memohon doa masyarakat Sragen agar manajemen segera mendapatkan homebase Sragen United sesuai dengan standar PSSI. Ilyas mengatakan setelah mengakuisisi saham klub ini, manajemen mengubah logo dan mempersiapkan pemain Sragen United. Logo lama diubah dan logo baru sudah diumumkan ke publik.

Tim masih mengusung tema oranye berbalut warna putih dan hitam untuk warna tim. Untuk ikon “Gajah Purba” menjadi identitas Sragen United. Ini tetap melekat karena terinspirasi dari filosofi Situs Purbakala di Museum Sangiran yang jadi lokasi wisata yang terkenal di Sragen.

Gajah Purba identik dengan nama mammoth. Mammoth dinilai hewan yang tak gentar menghadapi cuaca apapun. Gading mammoth juga sangat langka dan dicari.

”Logo akan sedikit kami ubah. Gajah purbanya akan tetap ada, tapi diganti lebih sedikit kekinian,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya Sragen United kini dikelola oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Juliyatmono optimistis Sragen United akan kembali bangkit dan bersaing dengan beberapa tim Jateng. Bahkan dia menargetkan Laskar Gajah Purba bisa masuk lagi ke Liga 2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya