Soloraya
Selasa, 1 Juni 2021 - 13:14 WIB

Sragen Zona Merah Covid-19, Night Market dan Pasar Tiban Tutup Sementara

Tri Rahayu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi zona merah Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN – Dua pusat kegiatan ekonomi para pegadang kaki lima (PKL) ditutup sementara lantaran Sragen masuk menjadi zona merah Covid-9.

Dua pusat ekonomi PKL itu terdapat di Jl. Diponegoro Sragen dengan konsep night market Sukowati yang buka setiap Sabtu malam dan di Stadion Taruna Sragen dengan konsep pasar tiban yang buka setiap Minggu pagi.

Advertisement

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen Tedi Rosanto saat ditemui Solopos.com, Selasa (1/6/2021), menyampaikan dua pusat ekonomi PKL itu terpaksa ditutup sementara karena Sragen zona merah persebaran Covid-19 dan supaya tidak menjadi klaster baru.

Tedi mengatakan pembukaan dua pusat ekonom itu masih menunggu rapat evaluasi yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen pada Rabu (2/6/2021) besok.

Advertisement

Tedi mengatakan pembukaan dua pusat ekonom itu masih menunggu rapat evaluasi yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen pada Rabu (2/6/2021) besok.

“Kami melakukan evaluasi terus dan melakukan perbaikan terus. Sampai kapan dua tempat itu ditutup, tergantung pada keputusan rapat Rabu besok. Kalau pun tetap buka maka wajib memperketat protokol kesehatan,” ujar Tedi.

Baca juga: Menolak Lupa, 67.157 Warga Tergusur Demi Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Advertisement

“Peringatan itu disampaikan ke paguyuban. Kami juga sudah melayangkan surat edaran Sekda kepada paguyuban yang intinya tidak boleh menggelar hiburan dalam jenis apa pun. Ayo diperketat!” ujarnya.

Tedi menyadai larangan hiburan di lokasi PKL dan kuliner itu berdampak pada sepinya pengunjung. Tetapi kalau hiburan tetap diadakan, kata dia, situasinya masih pandemi dan zona merah Covid-19.

Dia menyampaikan masa pandemi Covid-19 ini memang serba ewuh semua karena harus menyeimbangkan antara kepentingan kesehatan dan ekonomi. Oleh karenanya, Tedi meminta ada kesadaran dan kebijaksanaan semua pihak.

Advertisement

“Termasuk pasar tradisional juga diperketat. Saya sudah meminta para lurah pasar saat pasar tutup dilakukan penyemprotan disinfektan. Saat pasar aktif terus mengingatkan pengunjung dan pegadang untuk pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan meskipun imbauan lewat megaphone itu sudah merupakan upaya aksi antisipasi,” jelasnya.

Baca juga: Bruukk, Tak Ada Hujan atau Angin Rumah Warga Sragen Mendadak Ambruk

Wakil Ketua EO Night Market Sukowati, Sragen, Hari Suriyanto, menyampaikan rencananya night market hanya tutup satu kegiatan saja, yakni pada Sabtu (29/5/2021) lalu. Dia mengatakan sosialisasi terus jalan lewat media sosial anggota peguyuban. Dengan tutupnya night market pada Sabtu lalu, kata dia, banyak pengunjung yang kecele.

Advertisement

“Dengan penutupan kegiatan itu ada yang merasakan dirugikan dan ada yang menerimanya. Namanya mengatur orang banyak pasti ada yang pro dan kontra,” jelasnya.

Ketua Paguyuban Pasar Tiban Sragen, Setyono Genggong, mengatakan pasar tiban di Taruna sementara ditutup karena Sragen zona merah Covid-19.

“Pembukaan kembali masih menunggu hasil rapat berikutnya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif