Soloraya
Sabtu, 23 November 2013 - 03:30 WIB

Sritex Belum Respons Permintaan Kompesasi Cluringan Rp150 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PENGEMBANGAN USAHA -- Sritex yang selama ini terkenal karena produk pakaian seragam militernya bakal mengembangkan usaha dengan membangun pabrik produksi benang. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO--Permintaan dana kompensasi bagi warga Dukuh Cluringan, Desa Telukan, Grogol, sebesar Rp150 juta belum direspons investor pabrik garmen anak perusahaan dari PT Sri Rejeki Isman (Sritex).

Informasi tersebut diperoleh Espos dari Kepala Desa (Kades) Telukan, Sriyanto, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Jumat (22/11/2013). “Ada permintaan Rp150 juta. Saya sudah jembatani kehendak warga dengan perwakilan investor. Tapi belum ada realisasi,” katanya.

Advertisement

Dia menjelaskan, permintaan resmi (tertulis) perihal dana kompensasi sudah disampaikan warga. Sebelumnya juga pernah diadakan pertemuan antara 15 perwakilan warga Cluringan dengan perwakilan investor. Saat itu perwakilan investor menyatakan tidak mempunyai kewenangan untuk menanggapi permintaan warga Cluringan.

Dia hanya berjanji akan menyampaikan permintaan warga kepada jajaran pimpinan perusahaan. Sriyanto mengatakan, jumlah warga di
Dukuh Cluringan sekitar 40 keluarga. “Dukuh Cluringan berada di belakang lokasi proyek pabrik. Jaraknya sekitar 200 meter. Posisi Pemdes Telukan sebatas menjembatani warga dengan investor,” imbuhnya.

Sriyanto tidak menampik kemungkinan pengajuan dana kompensasi warga Cluringan didasari adanya dana kompensasi untuk warga Dukuh Tengklik dan Menggungan di dekat lokasi proyek. Warga Tengklik telah mendapatkan dana kompensasi sekitar Rp100 juta, sedangkan warga Menggungan mendapatkan dana kompensasi Rp220 juta.

Advertisement

Dana kompensasi sudah diberikan kepada warga beberapa bulan lalu. Terpisah, Manager Keuangan PT Sritex, Christanto, mengakui sudah mendapatkan permintaan dana kompensasi dari warga Cluringan. Bahkan beberapa waktu lalu dia sudah bertemu langsung dengan warga. Namun pihaknya belum bisa memutuskan perihal permintaan kompensasi.

Dia menyampaikan, Dukuh Cluringan terletak cukup jauh dari lokasi proyek pabrik garmen PT Sritex. Christanto mengaku telah berupaya menyampaikan permintaan warga kepada pimpinannya. Tapi beberapa waktu terakhir pimpinannya sedang berada di Jakarta. “Memang ada permintaan warga. Tapi kan lokasi Cluringan cukup jauh,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif