SOLOPOS.COM - Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelar operasi pasar atau bazar pangan murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi 2022 di Taman Pakujoyo, Gayam, Sukoharjo, Kamis (13/10/2022)(Solopos.com/ Tiara Surya Madani).

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional menggelar operasi pasar atau bazar pangan murah sebanyak 36 kali.

Hal itu dilakukan untuk mengendalikan inflasi dan medukung stabilisasi pasokan serta harga pangan. Salah satu operasi pasar diadakan di Taman Pakujoyo, Gayam, Sukoharjo, Kamis (13/10/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dinas Pangan Sukoharjo, Endang Tien Maryuni, saat ditemui Solopos.comKamis (13/10/2022) mengatakan program tersebut akan dilaksanakan berkelanjutan di 12 kecamatan Sukoharjo.

Anggaran dana diambilkan dari dana transfer umum (DTU). Dinas Pangan Sukoharjo akan melakukan 36 kali pelaksanaan bazar di 12 kecamatan. Kegiatan dilakukan selama sebulan sekali mulai Oktober 2022 hingga Desember 2022.

Endang mengatakan bazar pangan murah diselenggarakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka pengendalian inflasi dan mengatasi dampak kenaikan BBM.

Baca juga: Digelar Pemdes, OP Minyak Goreng Curah di Kudus Diserbu Warga

“Beberapa kelompok masyarakat kami agak terdampak, dengan bantuan ini kami mengadakan bazar pangan murah, menjual kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar,” kata Endang.

Dinas Pangan Sukoharjo bekerja sama dengan beberapa distributor bahan pokok di Sukoharjo seperti beras, gula, tepung, minyak, beras, bawang merah dan putih, agar harga yang dijual di bazar sama dengan tempat distributor.

“Kegiatan bazar bertujuan untuk memfasilitasi distribusi atau transportasi, bantuannya berupa subsidi, bukan subsidi harga,” lanjut Endang.

Ia berharap, pembeli dalam bazar mendapatkan harga yang sama ketika membeli langsung di penjual pertama, sehingga harga yang didapatkan lebih murah dari harga eceran di pasar.

“Misalnya di bulog harga gula, minyak, beras, harganya sama di gudang bulog, jika bawang merah harganya sama dengan di lahan, untuk telur sama dengan harga di kandang,” kata Endang.

Baca juga: Pemkot Solo Gelar OP, Dua Pasar Digelontor 9.000 Liter Migor Curah

Dinas Pangan Sukoharjo juga siapkan kupon agar menarik minat pembeli. Selain itu, masyarakat secara umum yang terdampak BBM untuk kebutuhan rumah tangga juga boleh membeli.

“Yang kami jual adalah komoditas yang menyebabkan inflasi seperti telur, bawang merah, yang fluktuasinya sangat tinggi. Beberapa waktu lalu minyak juga jadi penyebab inflasi tinggi. Harapan kami dapat menurunkan inflasi tersebut karena diselenggarkaan secara serempak dan massive di seluruh kabupaten/kota,” lanjut Endang.

Endang melanjutkan, perbedaan harga bahan pokok yang ditawarkan di bazar dengan harga eceran di pasar berkisar Rp1.000 hingga Rp3.000. “Yang jadi pedoman kami, harga bahan pokok yang dijual sama dengan harga distributor yang bekerja sama dengan kami,” lanjut Endang.

Warga Perum Pondok Permai, Bulakrejo, Tutik mengaku mengetahui bazar bahan pokok murah dari rekan. “Saya tahunya dari teman, diperlihatkan dari ponsel ada brosurnya,” kata Tutik.

Dalam bazar, ia membeli telur, minyak, gula, bawang merah, dan bawang putih dengan harga miring. “Harganya agak miring, ada yang Rp500, ada yang Rp2.500 dari pasar,” lanjut Tutik.

Baca juga: Warga Serbu OP Minyak Goreng Curah Murah di Pasar Induk Serang Banten

Terkait dampak dari kenaikan harga BBM, ia berharap agar harga bahan pokok di pasar dapat stabil kembali sehingga tidak menyulitkan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya