SOLOPOS.COM - Sekda Solo, Ahyani menyatakan status kebakaran solo turun dari darurat menjadi transisi. (Dok)

Solopos.com, SOLO–Pemkot Solo menurunkan status tanggap darurat bencana kebakaran menjadi transisi, Minggu (24/9/2023). Penanganan pemadaman api terus dilakukan.

Hal itu sesuai hasil rapat koordinasi dan evaluasi penanganan kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo di Ruang Menganti Praja kompleks Balai Kota Solo, Jumat (22/9/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Dalam masa transisi masih dilakukan tindakan. Water bombing tetap dilakukan. Dimonitor apabila masih ada api tetap dilakukan penyiraman, pengeboman air,” kata Sekda Solo, Ahyani kepada wartawan, Jumat (22/9/2023).

Menurut dia, pertimbangan penurunan status dari tanggap darurat menjadi transisi karena asap sudah berkurang signifikan atau menipis dan warga sekitar sudah melakukan aktivitas.

“Area yang terbakar sudah mengecil, namun yang namanya api dari kecil lalu bisa menjadi membesar. Cuma dulu dipermukaan ada sampah yang mudah terbakar, sekarang sudah habis. Tinggal api dari dalam, gas metan atau apa itu di dalam,” ujar dia.

Menurut dia, petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) luar kota masih membantu Pemkot Solo. Mereka membantu suplai air karena kondisi area TPA Putri Cempo kurang air.

Menurut Ahyani, dapur umum masih beroperasi untuk menyuplai makanan untuk petugas gabungan. Warga tidak mendapatkan suplai makanan dari dapur mulai Sabtu (23/9/2023).

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan kondisi TPA Putri Cempo, Solo sudah membaik. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melakukan water bombing.

“Kami koordinasi juga dengan Bu Ita [Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu] yang wilayahnya membutuhkan water bombing juga. Mudah-mudahan di sini cepat selesai lalu gantian Solo bantu mereka,” ujar dia.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Solo Budi Murtono mengatakan Pemkot Solo telah mengalokasikan belanja tidak terduga Rp455 juta untuk penanganan tanggap darurat selama tujuh hari sampai Sabtu. 

Sementara itu, operasional water bombing dikaver BNPB. BNPB memakai pesawat helikopter Super Puma untuk melakukan penyiraman air dari udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya