SOLOPOS.COM - Dr. H. Ruswan, MA dari Kopertis X Jawa Tengah (kedua dari kanan) menyerahkan piagam kepada para sarjana dengan predikat cumlaude saat acara wisuda sajana STIT Madina Sragen di Hotel Front One Sragen, Sabtu (24/12/2022). (Istimewa/STIT Madina Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Lima mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Madina Sragen lulus dengan predikat cumlaude dalam wisuda  Sarjana (S1) di Hotel Front One Sragen, Sabtu (24/12/2022). Mereka menyelesaikan studi rata-rata kurang dari 4 tahun dengan indeks prestasi kumulatif 3,8.

Kelima sarjana itu atas Muhammad Misbakhul Munir, Muhammad Nurul Anwar, Muhammad Sugeng Alamsah, Qonita Luthfiyah Advan, dan Annisa Apriyanti. Selain kelimanya, ada 59 mahasiswa lain yang ikut diwisuda untuk angkatan ketiga STIT Madina Sragen itu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Panitia Wisuda Sarjana STIT Madina Sragen, Latifah Permatasari Fajri, mengungkapkan 64 sarjana yang diwisuda tersebut berasal dari Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI).

“Hingga 2022, STIT Madina sudah meluluskan 150-an orang sarjana. Sekarang masih ada 400-an mahasiswa yang merupakan calon sarjana S1 semua mengingat STIT Madina merupakan satu-satunya perguruan tinggi S1 di Kabupaten Sragen,” ujar Latifah.

Dia mengatakan STIT Madina terus berkomitmen mengembangkan kualitas lulusan. Saat ini STIT Madina Sragen memiliki tiga program studi, yakni MPI, Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Ketiga program studi tersebut, jelas dia, sudah mendapatkan akreditasi baik.

Baca Juga: Kerja Sama dengan Pemkab Sragen, Dosen FEB UNS Luncurkan Aplikasi Go to Sragen

“Keunggulan STIT Madina Sragen ini memiliki mahasiswa yang sudah bekerja di lembaga-lembaga formal maupun nonformal. Mereka yang kuliah di STIT Madina merupakan para ustaz dari pondok pesantren, rumah tahfiz, dan lembaga pendidikan formal lainnya. Lulusan STIT ini pun banyak yang bekerja di lembaga-lembaga formal,” jelas Latifah yang juga dosen di Program Studi MPI.

Salah satu sarjana dengan predikat cumlaude, Muhammad Misbakhul Munir, mengaku bekerja di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) selama empat bulan sebelum diwisuda. Pemuda asal Desa Tempelrejo, Kecamatan Mondokan, Sragen, itu bangga bisa belajar di STIT Madina Sragen.

“Saya kuliah kurang dari empat tahun. Sebenarnya sudah empat bulan lalu sudah lulus tetapi untuk mengikuti wisuda menunggu teman-teman lainnya. Setelah lulus saya langsung diterima bekerja di Baznas Sragen sebagai petugas survei lapangan,” kata sarjana MPI tersebut.

Baca Juga: 181 Mahasiswa PTN Asal Sragen Dapat Beasiswa dari Pemkab, Segini Nilainya

Dia berharap para sarjana yang sudah diwisuda bisa langsung bergabung dengan keluarga alumni STIT Madina Sragen. Dia mengatakan di ikatan alumni tersebut bisa mendapatkan banyak informasi.

“Alumni STIT Madina bernama Ikan Mas atau Ikatan Alumni STIT Madina Sragen,” kata sarjana dengan IPK 3,89 itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya