SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas medis virus corona. (Reuters)

Solopos.com, SOLO — Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) maupun pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Solo yang terus bertambah mambuat stok alat pelindung diri atau APD untuk tenaga kesehatan semakin menipis.

Pasalnya, setiap penanganan pasien sekurangnya membutuhkan 20-30 set per tiga sift. Namun, hal itu masih tergantung dari level pasien. Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan apabila rumah sakit (RS) rujukan membutuhkan bantuan APD, mereka dipersilakan meminta bantuan kepada gugus tugas.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Rudy: Solo Belum Aman dari Corona, Tetap Waspada!

“Mereka bisa minta ke kami. Dinas Kesehatan punya buffer, kalau RS kehabisan. Stok sumbangan sangat dijaga, terutama yang langka seperti masker N-95 dan handscoon,” kata dia, kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (17/4/2020) sore.

Ahyani mengakui sumbangan dari masyarakat terus mengalir selama pandemi berlangsung. Kendati begitu, mayoritas donasi adalah APD level satu di antaranya, pakaian hazmat/astronot. Sementara, APD level tiga wajib dipakai saat penanganan pasien terkonfirmasi positif Corona, jumlahnya sangat terbatas.

“Karena itu, distribusi APD yang jumlahnya terbatas ke RS-RS rujukan itu tidak seperti APD level satu,” ucapnya.

2 Bayi PDP Corona di Sleman Jogja Meninggal Dunia

Pihaknya masih terus mengupayakan pengadaan APD langka tersebut dengan memesan ke distributor maupun perusahaan besar farmasi (PBF). Namun, kedatangan barang-barang itu tidak bisa diprediksi.

Perkembangan Corona Solo

Di sisi lain, data pasien terkonfirmasi positif, persebaran ODP maupun pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 di Kota Solo tidak banyak bergerak dari hari sebelumnya. Data kumulatif sampai Jumat (17/4/2020), pasien positif masih 8 orang, perinciannya lima dirawat, satu orang sembuh, dan lainnya meninggal dunia.

Persekat Tegal Jualan Beras Untuk Tunjang Finansial, Persis Solo Jualan Apa?

Sedangkan, jumlah PDP di Solo sebanyak 71 orang, dengan perincian 14 di antaranya yang meninggal dunia, 15 rawat inap, dan sisanya sembuh. “Satu PDP yang meninggal dari Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan. Informasinya masih muda dan punya riwayat gagal ginjal,” katanya.

“Sedangkan untuk kategori ODP, jumlahnya bertambah enam orang menjadi 406 orang. Perinciannya, empat rawat inap, rawat jalan 105 orang dan selesai pemantauan 297 orang,” tutup Ahyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya