SOLOPOS.COM - Ilustrasi, stok beras (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi, stok beras (JIBI/SOLOPOS/dok)

WONOGIRI-Kepala Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Wonogiri, Safuan mengingatkan, agar warga Wonogiri tak panik atau waswas selama Ramadan, khususnya soal cadangan beras. Stok beras di gudang Bulog Di Desa Gedong, Kecamatan Wonogiri sebanyak 7.000 ton.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bahkan stok beras bisa bertahan hingga Februari 2013 mendatang, karena saat ini berbarengan dengan panen padi musim tanam (MT) II. Selain itu, produksi beras di Wonogiri April lalu surplus 107.474 ton. Pernyataan itu disampaikan Safuan saat ditemui Solopos.com sebelum mengikuti rapat komisi anggaran di Gedung DPRD Wonogiri, Jumat (20/7/2012).

“Kebutuhan beras di Wonogiri sebanyak 8.000 ton per bulan namun data di KKP hingga April lalu surplus 107.474 ton sehingga warga tak perlu panik atau waswas,” ujarnya.

Safuan mengatakan, selama Ramadan penerima raskin juga tak perlu cemas karena stok di gudang Dolog Ngadirojo cukup. Distribusi raskin bulan ini, jelasnya, dijadwalkan 24-27 Juli sedangkan Agustus akan dilakukan menjelang hari raya Lebaran atau 13-16 Agustus.
“Distribusi raskin ke-13 tak dimajukan di saat Ramadan karena stok pangan cukup. Apalagi menjelang Lebaran juga dilakukan pembagian zakat sehingga kebutuhan beras bagi warga kurang mampu tak perlu dikhawatirkan.”

Mantan Kepala Kantor Penanaman Modal ini menegaskan, Pemkab belum perlu melakukan operasi pasar. Sedangkan harga beras IR 64 senilai Rp7.500/kg. Informasi yang diperoleh Solopos.com, di Dolog Ngadirojo terdapat dua gudang berkapasitas 7.000 ton atau 3.500 ton/gudang.

Ditambahkan oleh Kasi Ketersediaan Pangan KKP Wonogiri, Tiningsih, jumlah rumah tangga sasaran (RTS) raskin sebanyak 70.569 KK atau turun sebanyak 2.870 RTS dibanding tahun lalu yang berjumlah 73.439 RTS. “Harga tebus raskin tetap sama senilai Rp1.600/kg. Agar stok beras tetap baik, pengelola dolog telah melakukan fungigasi yakni perawatan agar beras terbebas dari hama, jamur dan serangga.”

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Dipertan) Wonogiri, Guruh Santoso, menjelaskan, panen padi MT II telah mulai secara sporadis di setiap wilayah di seluruh Wonogiri. “MT II cukup aman, hama tak menyerang sehingga kualitas beras juga baik.”

Guruh berharap MT III para petani beralih menanam palawija agar siklus hama terputus. “Juga stok air sudah menipis sehingga jika dipaksakan menanam padi akan sulit tumbuh. Di Pulutan Wetan, Wuryantoro dijadikan demplot penanaman kedelai. Luas lahan 10 hektare.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya