SOLOPOS.COM - Ilustrasi stok pupuk (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi Stok Pupuk (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Stok Pupuk (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI —Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Kabupaten Boyolali mengajukan tambahan kuota pupuk kepada Gubernur Jateng.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu menyusul menipisnya pasokan pupuk di wilayah itu memasuki musim tanam (MT) I kali ini.

Kepala Dispertanbunhut Boyolali, Bambang Purwadi kepada wartawan, Selasa (3/12/2013), menyebut tambahan kuota pupuk yang diajukan bervariasi jenis maupun alokasinya.

Untuk pupuk urea, pihaknya mengajukan sebanyak 28 ton,  ZA  sebanyak 8 ton, NPK sebanyak 11 ton, SP36 sebanyak 7,8 ton, serta pupuk organik sebanyak 4 ton.

“Diperkirakan tambahan kuota pupuk dari Gubernur tersebut akan disalurkan bersama daerah lainnya, Desember ini.”

Diungkapkan dia, alasan pengajuan tambahan kuota pupuk tersebut lantaran peningkatan serapan pupuk, khususnya selama dua bulan terakhir ini. Beberapa kecamatan yang serapan pupuknya meningkat, khususnya di Boyolali bagian utara, seperi Karanggede, Kemusu, Juwangi, Simo, dan Klego. “Saat ini petani rata-rata sudah mulai tanam padi karena memasuki musim hujan,” terangnya.

Bambang mengakui penentuan kuota pupuk dalam satu tahun tidak bisa tepat 100 persen. Sehingga pasokan pupuk dalam setahun tersebut bisa lebih, bisa juga kurang. “Dalam menentukan kuota pun tidak boleh berlebihan, sebab jika ada daerah yang kelebihan kuota, dipastikan ada daerah yang kekurangan stok,” terangnya.

Dalam penyalurannya, lanjut dia, pupuk bersubsidi pun harus diawasi ketat. Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk masing-masing jenis pupuk tersebut. Jika ditemukan kasus pedagang menjual pupuk bersubsidi di atas HET, dipastikan akan mendapatkan peringatan dan sanksi.

Ditemui terpisah, salah seorang petani di Kecamatan Banyudono, Suwarso, mengakui kebutuhan pupuk saat ini meningkat, lantaran lahan pertaniannya yang sudah mulai ditanam padi. Namun pihaknya berharap saat MT I seperti ini tidak sampai terjadi kelangkaan pupuk di Kabupaten Boyolali.

“Ya harapannya petani bisa mudah mendapatkan pupuk karena kan memang saat ini sedang dibutuhkan untuk menggarap sawah,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya