Soloraya
Rabu, 2 Mei 2012 - 10:54 WIB

STUDI BANDING: Pejabat Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand Studi Banding ke Sragen

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - --> BERBAGI PENGALAMAN--Sebanyak tujuh orang pejabat dari Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand berbagi pengalaman dengan para dokter RSUD Sragen dan pejabat PMI Sragen serta pejabat Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, Karanganyar di Gedung PMI Sragen, Rabu (2/5/2012). (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)

BERBAGI PENGALAMAN--Sebanyak tujuh orang pejabat dari Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand berbagi pengalaman dengan para dokter RSUD Sragen dan pejabat PMI Sragen serta pejabat Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, Karanganyar di Gedung PMI Sragen, Rabu (2/5/2012). (Tri Rahayu/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN–Sebanyak tujuh pejabat Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand studi banding ke sejumlah unit pelayanan kesehatan formal yang terintegrasi dengan pelayanan obat tradisional di Indonesia, salah satunya di Klinik Saintifikasi Jamu Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen, Rabu (2/5/2012).

Advertisement

Ketujuh pejabat dipimpin Direktur Jenderal Departemen Pengembangan Obat Alternatif dan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand, Dr (Mr) Suphan Srithamma.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh Ketua Pengurus PMI Cabang Sragen, dr Farid Anshori dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, dr Joko Irnugroho di Aula PMI setempat.

Kunjungan mereka ke Sragen bertujuan untuk mempelajari dan tukar menukar informasi tentang kebijakan dan peran dari Direktorat Bina Yankestradkom Kementerian Kesehatan RI. Selain itu mereka juga mempelajari bagaimana upaya integrasi jamu dalam pelayanan kesehatan formal di RS Kanker Dharmais Jakarta, RSUD Sragen, PMI Sragen dan RSUD dr Sardjito Yogyakarta.

Advertisement

Para tamu tersebut juga mengadakan kunjungan ke Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu. Kunjungan itu dilakukan untuk mengetahui manajemen program dan implementasi saintifikasi jamu dari hulu ke hilir.

“Kami ingin mempelajari tentang pengobatan tradisional di negara-negara anggota ASEAN, salah satunya di Indonesia. Kami juga ingin mengetahui proses pembuatan obat tradisional di Indonesia yang nantinya bisa diterapkan di negara kami. Kami sudah berkunjung ke Jakarta dan sejumlah tempat lainnya di Indonesia, kini di Sragen,” ujarnya Direktur Deputi Kerjasama Internasional Departemen Pengembangan Obat Alternatif dan Obat Tradisional (DTAM) Thailand, Anchalee Chuphaputti, saat dijumpai Solopos.com, Rabu pagi.

Mereka berkunjung ke Indonesia sejak 29 April lalu hingga Rabu ini. Dia mengatakan tidak hanya mempelajari pelayanan kesehatan di tingkat nasional, melainkan juga melihat langsung pelayanan kesehatan di tingkat kabupaten, yakni di Sragen.

Advertisement

Terpisah, Ketua Pengurus PMI Cabang Sragen, dr Farid Anshori, menyambut baik dan memberi apresiasi kepada tujuh delegasi dari Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand yang studi banding ke Sragen. Dia menerangkan klinik saintifikasi jamu PMI diresmikan pada 10 Januari 2012 lalu.

“Keberadaan saintifikasi jamu di PMI ini mendapat dukungan dari Pemkab Sragen dan diintegrasikan dalam pelayanan formal di RSUD Sragen yang kini menjadi RSUD Kelas B,” pungkas dr Farid yang juga Direktur Utama RSUD Sragen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif